Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Bahasa, Relawan Jalan Terus

Kompas.com - 11/11/2010, 17:24 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com Relawan Bambang Supriyadi mengaku tak mengalami masalah berarti, kecuali bila berurusan dengan orang-orang tua yang tak bisa berbahasa Indonesia, di pengungsian korban Merapi di Stadion Maguwoharo. Meski begitu, ia tetap bersemangat melayani siapa pun.

Bambang adalah mahasiswa psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta —dulu Universitas Wangsa Menggala—semester lima. Ia berasal dari Kalimantan Barat. Ia bergabung di posko yang melayani konsultasi psikologi yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Yogyakarta.

Dia mengaku sudah mendampingi pengungsi sejak 27 Oktober lalu dan tak pernah pulang ke kos. "Bosan sih tidak. Di sini banyak teman baru. Aku belajar banyak di sini," ujar Bambang.

"Masalah tidak ada, kecuali melayani orang-orang tua yang tak bisa berbahasa Indonesia karena aku tak bisa berbahasa Jawa bagus dan lancar. Kalau ada yang begitu, tetap aku bantu, tetapi dibantu kawan yang orang sini," lanjutnya.

Lebih jauh dikatakan, poskonya melayani tak kurang dari 10 orang setiap hari. Salah satu keluhan yang umum disampaikan, menurut Bambang, adalah kebingungan, memulai hidup baru setelah keadaan normal, dan pulang ke rumah. "Awal posko ini buka, sepi Mas. Mungkin banyak tidak tahu untuk apa posko psikologi ini. Kami kemudian berinisiatif berkeliling, mengunjungi warga, dan menanyakan masalah mereka," tutur Bambang.

"Banyak pengungsi yang datang ke kami kehilangan harta benda. Mereka takut dan bingung mau apa setelah mengungsi ini. Kalau sudah begitu, kami lebih banyak mendengarkan," lanjutnya.

"Kondisinya (psikologis) sebagian besar masih dalam batas normal, tapi ada juga yang sudah mengalami gejala psikotik, berhalusinasi. Kalau sudah begitu, kami merujuk mereka ke rumah sakit karena, selain bimbingan, mereka juga butuh obat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com