Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Bantu dengan Keahliannya...

Kompas.com - 11/11/2010, 16:01 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Banyak cara untuk membantu korban bencana letusan Gunung Merapi. Tidak hanya dengan uang, tenaga, atau pikiran, tetapi dapat membantu meringankan penderitaan sesama dengan keahlian.

Masdar (58), tukang pijat asal Banyuwangi, Jawa Timur, misalnya. Ia sengaja datang ke Yogyakarta untuk membantu pengungsi, relawan, atau anggota TNI/Polri. Setibanya di terminal bus pada subuh tadi, Masdar langsung bergerak ke pusat pengungsian di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta.

Tanpa ada bangku atau meja, ia duduk di sela-sela lantai stadion hanya dengan alas kain seadanya. Hingga siang ini, setidaknya 20 orang dengan berbagai keluhan telah dipijatnya tanpa dikutip biaya. "Paling banyak relawan karena kelelahan dan sulit tidur. Ada juga pengungsi," kata dia ketika ditemui Kompas.com, Kamis (11/11/2010).

Siang itu, Masdar sedang memijat Tri (50), relawan lokal. Tri mengaku sudah membantu sejak Gunung Merapi masih berstatus siaga. "Bapak ini stres, akibatnya sulit tidur," jelas Masdar sambil mengurut kepala Tri. "Enak. Jadi seger, plong," timpal Tri.

Sampai kapan bapak mijat di sini?, "Ya rencananya sampai minyak itu abis," jawab Masdar sambil menunjukkan botol berukuran satu liter. "Itu bisa mijat 1.000 orang. Tapi enggak tau kalau saya besok sakit. Ya berhenti dulu," ucap pria yang telah 20 tahun memijat itu.

Tak hanya Masdar yang membantu dengan keahlihan. Di lorong stadion lain, sekitar 20 tukang cukur menggelar lapak seadanya. Tukang cukur di sekitar kota Yogyakarta dikumpulkan oleh salah satu perusahaan travel lokal. "Tukang cukurnya ada yang enggak mau dibayar, ada yang minta dibayar separuh aja," kata Jojo, Manajer Operasional Panorama Destination.

Pihaknya memilih membantu dengan menyediakan jasa tukang cukur lantaran bantuan lain dinilai cukup terpenuhi. "Pakaian, makanan, obat-obatan sudah tercukupi. Yang kurang tukang cukur. Kalau rambut pendek bikin lebih fresh," kata Jojo.

Tak hanya pengungsi yang datang, anggota TNI dan relawan ikut mengantre. "Mau minta dipotong model apa aja bisa. Yang cewek-cewek minta dipotong modis juga bisa. Kita target 1.000 orang," tutup Jojo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com