YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Data seismik di stasiun seismograf Plawangan, Kaliurang, hingga Minggu (7/11/2010) malam masih menunjukkan intensitas tinggi kegempaan vulkanik gunung Merapi. Tingginya intensitas itu menunjukkan Merapi masih menyimpan energi besar yang siap dilepaskan.
Namun begitu, Kepala Badan Geologi Kementrian Eenergi dan Sumber Daya Mineral Dr M Sukhyar mengatakan kekuatan letusan sepanjang Minggu sejak dini hari tidak sebesar erupsi Jumat dan Sabtu. "Energi letusan hari ini masih setengah dari letusan Jumat-Sabtu," kata Sukhyar.
Petugas pos pengamatan gunung Merapi di Kaliurang, Babadan, dan Jrakah tidak bisa setiap saat meneruskan hasil pengamatan visual mereka. Awan tebal yang menyelimuti badan gunung cukup menyulitkan. Oleh sebab itu arah luncuran awan panas dan lava pijar pun sulit dideteksi.
Merapi hingga Minggu sore terus meluncurkan guguran lava pijar dan awan panas ke tiga sisi lereng. Dari pengamatan visual yang diinformasikan melalui jaringan radio komunikasi, guguran lava pijar Merapi mengarah ke selatan dan tenggara serta barat daya.
Guguran menimbulkan suara gemuruh, angin di atas bertiup ke timur laut. Laporan radiokom dari pantauan visual pos-pos warga di radius jangkauan pandang sisi selatan dan tenggara.
Sebelumnya, sekitar pukul 15.00 terpantau secara visual, terjadi semburan material vulkanik secara vertikal. Indikasi kuatnya energi Merapi yang masih tersimpan terdeteksi dari denging sinyal telemetri seismograf yang bisa dimonitor
Sedangkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap menetapkan radius bahaya letusan Merapi masih 20 kilometer dari puncak Merapi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.