Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Tergelincir, Sempat Memotret

Kompas.com - 03/11/2010, 04:23 WIB

Nelson menambahkan, usai hentakan keras, penumpang masih berada di tempat duduknya. "Pramugari mengatakan jangan panik, namun suaranya tidak keras dan tidak menggunakan mikrofon. Akhirnya saya berteriak agar jangan panik," ungkapnya.

Penumpang tetap panik dan ada yang berteriak-teriak. Wisma juga sempat mengucap takbir. Ia lalu mencoba turun melalui pintu darurat di bagian sayap, dan berhasil. Sebagian penumpang lalu berdiri di atas sayap sambil menunggu bantuan untuk turun.

"Saya mau ambil barang di ruang bagasi, akhirnya tidak jadi. Ada juga beberapa orang yang berhasil mengambil barang- barangnya, ada yang memilih menyelamatkan dirinya dulu, takut ada kebakaran," timpal Tatang.

Tatang mengucap syukur karena tidak ada korban. Semua penumpang selamat, tidak ada yang terluka. Ada seorang ibu hamil yang berhasil selamat tanpa cedera, meski ia sempat terdorong oleh penumpang lain.

Tommy dan Tatang yang turun lebih dahulu dari pesawat melalui pintu darurat, sempat mengabadikan gambar dengan kamera serta merekam kejadian melalui kamera yang dibawanya dari jarak dekat. Ia melakukannya smabil berjalan menjauh, karena tetap khawatir sewaktu-waktu bisa terjadi ledakan.

Menurut Nelson yang cukup mengejutkan dan salud dimana anggota TNI dari lanud sudah ada untuk mengevakuasi. "Cukup mengejutkan anggota TNI Lanud dari semak sudah ada dan kayaknya sudah siap dan salud buat anggota TNI yang ada," ungkap Nelson.

Tommy menyatakan sedikit kecewa karena sejuah ini tidak ada permohonan maaf dari maskapai penerbangan. Maskapai juga tidak terlihat berusaha untuk mengumpulkan penumpang, melainkan dibiarkan bubar begitu saja.

Tommy dan kawan-kawan mengungkapkan agak sedikit syok dan trauma, namun saat berada di hotel sudah merasa tenang.

"Hotel memang sudah di-booking sejak di Jakarta. Kami berencana kembali pada Jumat mendatang. Kami juga sudah pesan tiket untuk penerbangan yang sama," ungkap Wisman.

Mereka menyatakan tidak sampai takur terbang, namun akan meningkatkan kewaspadaan. "Mau apalagi, kita wajib berdoa saja. Kita sempat trauma, namun sekarang sudah agak lega," ujar Tatang. (isfiansyah/galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com