Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Anak-anak Mentawai

Kompas.com - 31/10/2010, 07:57 WIB

Tidak saja anak-anak di pengungsian dekat perkampungannya yang menghadapi kondisi ini, tetapi juga korban gempa dan tsunami yang sudah dievakuasi ke posko kesehatan Sikakap.

Korban luka-luka sudah diungsikan ke puskesmas dan gereja yang ada di Sikakap yang menjadi posko utama tanggap darurat bencana gempa dan tsunami Mentawai.

Banyak dari mereka yang mengalami patah kaki, tangan dan terkena material kayu-kayu saat bencana terjadi.

Trauma, kata perempuan tiga anak itu, tak hanya dialami anak-anak, tetapi juga korban dewasa dan ibu-ibu yang sempat pingsan.

Ibu-ibu berteriak histeris dan bahkan pingsan karena tak kuasa ditinggal anak dan suaminya yang meninggal dunia ditelan atau diterjang gelombang tsunami.

Bukan saja anak-anak korban hantaman tsunami, trauma juga dialami anak-anak yang hanya merasakan guncangan gempa.

Arnelia menuturkan, sebelum gempa dan tsunami melanda wilayahnya, Arnelia dan ibu-ibu lainnya sedang mengikuti acara latihan di sebuah lapang. Dia mengaku tidak menyadari ada gempa, begitu juga ibu-ibu lainnya.

Namun, karena melihat orang berduyun-duyun berlari menuju perbukitan kerena takut dan ngeri, Arnelia pun seketika mengikutinya, setelah terlebih dahulu tergopoh-gopoh mencari tiga orang anak dan suaminya.

"Kami setelah tahu gempa, hanya berselang beberapa menit, langsung melarikan diri ke perbukitan bersama anggota keluarga. Kebetulan tempat latihan tak jauh dari rumah," kata petugas Posko Tanggap Darurat di Kecamatan Sikakap, Mentawai, itu.

"Trauma healing"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com