Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Merapi Reda, Bandara Dibuka Lagi

Kompas.com - 30/10/2010, 07:45 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta dibuka lagi, Sabtu (30/10/2010) pukul 07.00 setelah ditutup selama hampir satu jam.

"Akibat hujan abu vulkanik Gunung Merapi tersebut menganggu jarak pandang pilot dan alasan keamanan lainnya sehingga aktivitas penerbangan sementara ditutup dari pukul 06.00 WIB," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Adisutjipto, Halendra, Sabtu. "Bandara baru kami buka kembali sekitar pukul 07.00 WIB karena abu sudah mulai mereda."

Debu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi pukul 00.16-00.37 WIB terlihat menutupi Kota Yogyakarta. Di wilayah Yogyakarta, abu debu vulkanik sekitar dua sentimeter  tersebut mulai terlihat di Jalan Urip Sumoharjo.

Ketebalan debu vulkanik membuat pengguna jalan, khususnya masyarakat yang menggunakan sepeda motor atau kendaraan terbuka lainnya, harus menggunakan masker untuk menghindari terhirupnya abu vulkanik ke pernapasan.

Debu vulkanik terlihat menebal di sekitar Tugu Yogyakarta dan hampir seluruh jalan tertutup debu vulkanik sehingga terlihat memutih termasuk atap bangunan.

"Kami mengimbau masyarakat menyiapkan dan menggunakan masker hidung dan penutup mata saat beraktivitas untuk menghindari debu vulkanik bagi kesehatan," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Ferry Edi Sunantyo dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki anak usia di bawah lima tahun (balita) tidak perlu keluar rumah untuk menghindari terhirupnya debu vulkanik.

"Untuk pedagang makanan di pasar juga diminta menutup makanan yang dijualnya agar tidak terkena debu vulkanik," katanya. Debu vulkanik tersebut akan menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan dan perih di mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com