Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebalap Serahkan Bantuan

Kompas.com - 29/10/2010, 03:31 WIB

Yogyakarta, Kompas - Tahapan kelima Speedy Tour d’Indonesia 2010, Kamis (28/10), diubah menjadi acara sosial setelah panitia memutuskan untuk membatalkan etape sepanjang 168,8 kilometer akibat meletusnya Gunung Merapi. Etape ini sedianya melewati jalur Selo, Kabupaten Boyolali, yang terletak di lereng utara Merapi dan dinilai panitia bisa membahayakan pebalap.

Sebagai gantinya, pebalap mengikuti kegiatan ”Peduli Merapi” dengan menyerahkan bantuan kepada para korban di Posko Utama Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam Gunung Merapi di Pakem, Yogyakarta. Pebalap menyerahkan bantuan sebesar 6.510 dollar AS (Rp 58 juta) yang merupakan uang hadiah yang disediakan untuk etape kelima.

Selain itu, mereka juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 8,2 juta yang merupakan hasil saweran dari pebalap, ofisial, dan panitia secara spontan. ”Ini merupakan bentuk kepedulian panitia, pebalap, dan ofisial terhadap korban bencana Merapi. Selain uang hadiah, juga ada bantuan lain berupa 200 dus minuman dari sponsor,” kata Direktur Lomba Speedy Tour d’Indonesia 2010 Phanny Tanjung, Kamis (28/10).

Gunung Merapi meletus pada 26 Oktober lalu. Erupsi gunung setinggi 2.968 meter ini menyebabkan lebih dari 30 warga tewas. Olehh karena itu, panitia merasa tidak etis jika tetap mengadakan balapan di etape yang melewati jalur bencana saat warga tengah berduka.

Saat menyerahkan bantuan di Pakem, pebalap terlihat sangat antusias meski masih kelelahan setelah menguras tenaga dalam empat tahapan sebelumnya dari Jakarta hingga Semarang. Bantuan diterima oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu.

”Kami turut berduka terhadap keluarga korban. Kami memang ingin membalap, tetapi para korban ini lebih penting,” kata Dean Gathercole dari tim Eddy Hollands kepada wartawan seusai menyaksikan penyerahan bantuan.

Meski etape dibatalkan, pebalap tetap melakukan start di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang. Setelah mengayuh sepeda sepanjang sekitar 10 kilometer keluar Semarang, tepatnya di markas Brimob daerah Srondol, Jalan Perintis Kemerdekaan, pebalap berhenti. Setelah menaikkan sepeda ke mobil pengangkut barang, para pebalap ditransfer dengan menggunakan bus menuju Yogyakarta melewati kawasan Ambarawa, Temanggung, dan Magelang.

Sesampainya di Kantor Kepolisian Resor Kabupaten Sleman, pebalap diturunkan untuk kemudian bersepeda menuju titik finis di Monumen Jogja Kembali. Setelah finis sebagian pebalap kemudian mengikuti kegiatan penyerahan bantuan.

Istirahat

Pada Jumat (29/10) ini tidak ada balapan. Itu memberikan kesempatan kepada para pebalap beristirahat sebelum menempuh etape keenam, Sabtu (30/10), dari Yogyakarta ke Madiun.

Meski beristirahat, pebalap tidak hanya berdiam. Mereka akan memanfaatkan waktu jeda untuk berlatih. Fatahillah Abdullah, pebalap tim DI Yogyakarta, menyatakan, ia dan tim kemungkinan akan berlatih di sekitar jalan lingkar luar Yogyakarta atau ring road. Ada juga tim yang akan berlatih di wilayah selatan Kota Yogyakarta.

”Saya malah merasa tidak enak kalau tidak bergerak,” ujar Fatahillah.

Hingga tahapan kelima, kaus kuning (yellow jersey) sebagai pebalap tercepat di klasemen masih dipegang Hari Fitrianto dari tim Polygon Sweet Nice (PSN). Hari juga masih memuncaki klasifikasi pebalap nasional terbaik dan tetap berhak mengenakan kaus merah putih. Untuk kaus hijau (green jersey)—penanda raja sprint—Budi Santoso dari tim United Bike Kencana (UBK) memimpin dengan 11 poin.

Mundurnya dua tim Iran— Azad dan Tabriz Petrochemical Team—memberi peluang bagi para pebalap tuan rumah untuk unjuk gigi. Mereka membuktikannya dengan mendominasi klasifikasi balapan sejauh ini.

Sejumlah pebalap asing yang bisa bersaing sejauh ini baru Sergey Kudentsov dari tim Polygon Sweet Nice, Lex Nederlof dan Dahlberg Nathan, keduanya dari CCN-Colossi.

Tahapan keenam akan dimulai dari Yogyakarta dengan finis di Madiun menempuh jarak sepanjang 179,4 kilometer. Tahapan ini juga didominasi lintasan mendatar. Setelah dihapuskannya tahapan kelima yang menyajikan tanjakan tajam, balapan Tour d’Indonesia kali ini bisa dibilang hanya menyajikan jalur mendatar yang bakal menjadi santapan empuk para sprinter.

Pada tahapan ini akan dilombakan tiga sprint di Kilometer 51,52 di depan Grand Mall Solo, Kilometer 100,5 di Jembatan Mantingan, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur, serta di Kilometer 134,9 di depan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di Ngawi. (HLN/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com