Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Erupsi, Warga Tetap Disuruh Turun

Kompas.com - 27/10/2010, 04:43 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebagian besar warga desa terakhir dari barat puncak Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diminta aparat pemerintah untuk meninggalkan dusun mereka masing-masing pada Rabu (27/10/2010) dini hari.

"Dusun kosong, tinggal sekitar lima orang, dari tadinya sekitar 40 orang yang berjaga," kata seorang warga Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng, Jayus, di Magelang, Rabu dini hari.

Mereka, katanya, turun dari dusun setempat yang berjarak sekitar delapan kilometer dari puncak Merapi ke perempatan jalan beraspal di Desa Kaliurang. Jarak antara Tangkil hingga Kaliurang sepanjang sekitar 1,5 kilometer.

Ia mengatakan, sebagian masyarakat setempat turun ke Kalibening sekitar pukul 03.00 WIB antara lain dengan mengendarai sepeda motor, sedangkan lainnya berjalan kaki.

"Kami tidak turun ke balai desa tetapi ke Kalibening karena tempatnya lebih leluasa untuk berjaga, mengawasi situasi puncak Merapi, kalau di balai desa tidak bisa melihat langsung gunung," katanya.

Ia mengatakan, warga setempat yang masih tinggal di dusun pada Selasa (26/10) malam hingga Rabu dini hari mendapat kabar simpang siur terkait kemungkinan erupsi susulan Merapi.

Merapi memasuki masa erupsi pada Selasa (26/10) sekitar pukul 17.00 hingga 18.00 WIB ditandai dengan beberapa kali semburan awan panas dan luncuran lava ke arah selatan dan barat (Sleman, Yogyakarta) yang berakibat hujan abu cukup deras di wilayan Magelang.

"Isunya begitu, akan ada letusan susulan, tetapi tidak jelas dari siapa, tetapi nyatanya sampai saat ini tidak terjadi letusan susulan itu," katanya.

Seorang warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Anto, mengatakan, aparat pemerintah desa sempat mendatangi sekitar 40 warga setempat yang berjaga sejak Selasa (26/10) malam hingga Rabu dini hari, untuk meminta mereka meninggalkan kampung itu terkait dengan isu letusan susulan tersebut. "Yang menyuruh orang kelurahan, semua diminta turun," katanya.

Tetapi, katanya, hingga sekitar pukul 03.45 WIB mereka masih bertahan di pos ronda dusun itu untuk menjaga situasi keamaan dan mewaspadai kemungkinan letusan susulan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com