Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

112 Orang Tewas, Ratusan Hilang

Kompas.com - 27/10/2010, 02:53 WIB

Anggota DPRD Mentawai, Yan Winnen Sipayung, mengatakan, korban hilang kebanyakan karena tersapu arus balik air laut.

Namun, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Harmensyah pada hari yang sama mengatakan hanya satu rumah roboh diterjang tsunami di Desa Malakopak.

Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdiri dari empat kelompok pulau utama, yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Wilayah seluas 6.011,35 kilometer persegi itu memiliki 10 kecamatan, dan 42 desa, dengan penduduk sekitar 68.097 orang.

Sekelompok wisatawan asal Australia melaporkan perahu mereka yang tertambat di pantai diremukkan oleh tsunami itu. Sebagian orang itu harus berpegang erat-erat ke pohon untuk bertahan hidup.

”Kami merasakan guncangan di bawah kapal, dan dalam beberapa menit terdengar suara keras,” ujar Rick Hallet, pria Australia pengelola bisnis persewaan perahu di Sumatera.

Sebuah perahu lainnya tertambat di dekat kapal yang ditumpangi Hallet. ”Gelombang air mengangkat perahu itu dan menghantam perahu kami. Api muncul di dek belakang dan segera menyambar ke depan. Saya minta semua naik ke dek atas sebelum perahu meledak dan kami terpaksa melompat meninggalkan kapal,” ujarnya kepada Australia’s Nine Network.

Sebagian penumpang tersapu hingga 200 meter ke daratan dan naik pohon untuk menyelamatkan diri, menunggu selama setengah jam sebelum gelombang reda. Beruntung, menurut Hallet, ke-15 orang dalam kelompoknya selamat.

Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Mudjiharto mengatakan, tinggi gelombang laut mencapai 3 meter, dan air menyapu hingga 600 meter dari garis pantai di Pulau Pagai Selatan, daerah yang paling parah terlanda tsunami. ”Sekitar 80 persen bangunan di Desa Muntei Baru hancur tersapu gelombang, dan banyak warga yang hilang,” ujar Mudjiharto. Petugas medis telah dikirim ke daerah bencana menggunakan helikopter.

Instruksi Wapres

Wakil Presiden Boediono, selaku pelaksana tugas Presiden, kemarin, menginstruksikan empat menteri terkait untuk mempersiapkan langkah tanggap darurat tahap awal untuk menanggulangi korban akibat gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com