Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebalap Jabar Berupaya Lebih Kompak

Kompas.com - 26/10/2010, 12:04 WIB

Cirebon, Kompas - Tiga tim balap sepeda asal Jawa Barat yang mengikuti Speedy Tour d'Indonesia 2010 berupaya semaksimal mengukir prestasi. Meski tanpa target juara, mereka ingin tampil kompak selama 10 etape hingga etape terakhir di Denpasar, Bali.

Ketiga tim balap sepeda Jabar itu adalah Putra Perjuangan, Binong Baru Club, dan Jabar Muda. Masing-masing pebalap dan pelatih yakin, pebalap Jabar mampu bersaing dan tampil prima. Terlebih lagi, setelah Nunung Burhanudin dari tim Putra Perjuangan finis di urutan kedua pada etape kedua Bandung-Cirebon, Senin (25/10). Etape kedua menempuh jarak terpanjang, yakni 204,5 kilometer.

Tidak hanya itu, kecepatan kayuhan kaki Dadi Suryadi, juga dari Putra Perjuangan, yang membuat dia bertengger di urutan ketiga pada dua kali intermediate sprint etape kedua, membuka peluang pebalap Jabar lain bersaing, baik dengan sesama pebalap Indonesia maupun pebalap asing.

Kesuksesan Nunung dan Dadi memberi semangat pebalap Jabar. "Untuk target, saya hanya berusaha masuk ke rombongan yang terdepan. Selanjutnya, kami mengandalkan kekompakan dalam tim juga dengan sesama tim Jabar," ujar Nunung yang finis dengan catatan waktu 4 jam, 50 menit, 32 detik.

Pebalap Jabar Muda, Adi Jipardi, mengatakan, untuk bisa tampil baik, pebalap dalam satu tim harus menjaga kekompakan. Ini karena untuk menang tidak bisa mengandalkan satu-dua pebalap saja. Semuanya saling mencari peluang. Tahun ini peluang pebalap Jabar untuk unjuk kemampuan relatif besar karena banyak pebalap asing, seperti dari Iran, absen.

Rudi Mulyadi, Asisten Pelatih Putra Perjuangan, mengatakan, dengan tampil kompak, ada kesempatan menaikkan peringkat tim. Ini mengingat tim-tim lokal juga semakin kuat, seperti tim Pengprov ISSI Yogyakarta, Polygon Sweet Nice, dan United Bike Kencana Team. Untuk itu, kata Asisten Pelatih Binong Baru Club Cecep Erfiandi, kekompakan bukan hanya dibutuhkan dalam tim, melainkan juga sesama tim dari Jabar.

Etape kedua yang penuh trek tanjakan dan turunan, terutama di sepanjang Malangbong-Majalengka, adalah lintasan favorit pebalap Jabar. Namun, banyaknya jalan yang rusak dan licin akibat hujan lebat membuat pebalap Jabar ekstra hati-hati dan energinya terkuras. Di etape ini, M Taufik, pebalap DIY, berhasil mencuri kesempatan masuk finis lebih dulu, menyalip Nunung, pada 500 meter menjelang finis.

Etape kelima

Keberhasilan tim Jabar kali ini diharapkan tidak membuat lengah sebab trek di etape kedua adalah rute yang biasa dijadikan lintasan latihan. Terlebih lagi, hampir semua pebalap Jabar adalah bertipikal climber (pendaki). Untuk di jalan rata (sprinter), diakui Nunung, masih kedodoran. Padahal, sebagian besar etape di Speedy Tour d'Indonesia adalah di jalanan rata, seperti etape ketiga, keempat, dan keenam.

Oleh karena itu, harapan bagi pebalap Jabar adalah di etape yang banyak tanjakan-turunan, seperti etape kelima, Semarang-Yogyakarta. "Sepertinya, etape kelima adalah harapan bagi tim Jabar mengingat Jabar punya banyak (pebalap) climber," ujar Nunung.

Banyaknya pebalap yunior, atau yang baru masuk ke jenjang senior, menjadi catatan bersama semua tim Jabar. Menurut Cecep, mereka sengaja diturunkan untuk menambah pengalaman sekaligus regenerasi. (THT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com