PM Australia Akan Kunjungi Indonesia

JAKARTA, Kompas.com - Perdana Menteri Australia Julia Gillard akan mengadakan kunjungan ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan Jakarta pada, 31 Oktober hingga 1 November 2010.

Menurut keterangan pers Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Jakarta, Sabtu (23/10/10), kunjungan itu dilakukan setelah menghadiri Pertemuan Puncak Asia Tenggara di Vietnam, pada akhir bulan ini.

Pada 31 Oktober-1 November, Perdana Menteri akan melakukan kunjungan resmi ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dia akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Najib Razak dan perjamuan makan siang.

"Hubungan Australia dengan Malaysia adalah signifikan dan meningkat," katanya.

Kunjungan Perdana Menteri akan memajukan kerja sama bilateral dalam sejumlah bidang ekonomi dan keamanan, termasuk negosiasi perdagangan bebas dan menangani tantangan keamanan kawasan seperti anti-terorisme dan penyelundupan manusia.

Pada 1-2 November, Perdana Menteri akan berkunjung ke Jakarta atas undangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Perdana Menteri Australia dan Presiden Yudhoyono akan membicarakan kiat-kiat untuk semakin memperkukuh hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama untuk menangani berbagai tantangan ekonomi, keamanan, pembangunan dan lingkungan hidup.

Kunjungan Perdana Menteri berlangsung setelah kunjungan bersejarah Presiden Yudhoyono ke Australia pada Maret 2010, dan sejalan dengan komitmen yang dibuat oleh para pemimpin untuk melakukan pertemuan tahunan di Australia atau Indonesia.

"Indonesia merupakan mitra penting bagi Australia. Kami mempunyai nilai dan kepentingan bersama dan sedang bekerja sama secara erat untuk menangani sejumlah tantangan kawasan dan global," bunyi siaran pers itu.

Kunjungan ke luar negeri oleh Perdana Menteri akan diawali dengan menghadiri Pertemuan Puncak Asia Tenggara dan Pertemuan Puncak Pemimpin ASEAN-Australia yang pertama di Hanoi, Vietnam, pada 29-31 Oktober.

Pertemuan Puncak Asia Tenggara menghimpun para pemimpin mitra kawasan Australia, termasuk sepuluh negara ASEAN plus Jepang, Korea, China, India dan Selandia Baru.

Fokus Pertemuan Puncak tersebut adalah tentang pengembangan kerja sama politik, keamanan dan ekonomi di kawasan dan penguatan hubungan sektor pendidikan, lingkungan hidup dan energi.