Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Padang Kecam Aksi Salah Gerebek

Kompas.com - 28/09/2010, 22:11 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Polisi melakukan kesalahan saat melakukan penggerebekan tersangka perampok di Korong Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, pada Sabtu (25/9/2010).

Pada saat itu polisi tengah mencari salah seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai Khairil dan oleh warga sekitar diketahui bernama Wempy yang diduga terkait komplotan perampok mesin ATM di Kota Padang.

Istri Wempy, Asmita (30), Selasa (28/9/2010), mengatakan, pada hari itu Wempy tengah berada di Jakarta untuk mencari nafkah. Adapun dirinya tengah berada di Kota Padang.

Rumah kontrakan yang ditinggal, digembok pintunya, tetapi kemudian dijebol dan isi rumah itu diacak-acak. Ia juga memastikan bahwa suaminya hanya bernama Wempy dan tidak ada nama alias lainnya seperti Khairil.

Akibat kejadian itu, sejumlah tetangga sempat memusuhi Asmita karena dianggap sebagai istri perampok. Ia bahkan sempat diusir pemilik rumah.

Seperti diwartakan Kompas sebelumnya, hampir berbarengan dengan kontak tembak di di kawasan perladangan di kaki Gunung Singgalang yang terletak di Jorong Ladang Nangguak Batu, Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, pada penyergapan komplotan perampok Sabtu (25/9/2010) lalu, polisi juga melakukan penggerebekan di Korong Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

Pada saat itu polisi mencari salah seorang tersangka bernama Khairil yang diidentifikasi warga setempat sebagai Wempy. Joni (35), salah seorang warga, mengatakan, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 13.30 dengan tembakan peringatan ke udara yang diletuskan sebanyak dua kali oleh anggota polisi.

Namun, polisi tidak berhasil menangkap seorang pun pada saat itu. Budi, salah seorang warga lain, mengatakan kerap terlibat pembicaraan dengan Wempy dan terkesan sebagai orang yang baik. "Ya, saya suka ngobrol-ngobrol selintas begitu saja," katanya.

Bundo Yosi, salah seorang warga, bahkan mengatakan, sebagian warga sempat diminta tiarap dan mencari perlindungan pada saat penggerebekan dilakukan. Sejumlah rumah warga juga sempat diperiksa untuk mencari keberadaan tersangka yang ternyata salah perkiraan.

Sejumlah bocah di lokasi penggerebekan itu bahkan tampak tak bisa menyembunyikan pengalaman traumatis mereka. Salah seorang di antaranya yang berusia sekitar dua tahun tampak menirukan suara tembakan berulang-ulang di sela-sela permainan bersama rekan-rekannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com