Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keistimewaan bagi Pesepeda

Kompas.com - 27/09/2010, 13:51 WIB

Bandung, Kompas - Pemerintah Kota Bandung menjanjikan keistimewaan bagi pesepeda. Namun, pesepeda diharapkan tidak melakukan tindakan tertentu yang kurang simpatik sehingga pada akhirnya justru akan menimbulkan antipati masyarakat.

"Kami beranggapan sepeda merupakan sarana transportasi ramah lingkungan karena tanpa emisi dan mampu mengurangi kemacetan akibat tingginya jumlah kendaraan bermotor," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Priyo Soebandono saat melepas rombongan Pawai Sepeda Green Transportation on the Road di Institut Teknologi Bandung, Minggu (26/9).

Pawai sepeda ini digagas Himpunan Mahasiswa Planologi ITB, sekaligus diadakan guna membuka beragam kegiatan bertema "Green Transport". Puncaknya ialah seminar bertema sama dengan menampilkan pembicara utama Menteri Perhubungan Freddy Numberi, 2 Oktober. Kegiatan ini diikuti pesepeda dari berbagai komunitas sepeda di Bandung dengan rute utama ITB-Jalan Merdeka-ITB.

Priyo mengatakan, komitmen Pemerintah Kota Bandung memilih sepeda sebagai transportasi unggulan sudah dilakukan dengan membangun jalur sepeda, merencanakan pemasangan rambu bagi pesepeda, dan gencar mengimbau tempat publik menyediakan lahan parkir sepeda.

Sebaliknya, menurut Priyo, untuk mengontrol polusi kendaraan bermotor, pihaknya sudah menetapkan daerah terlarang bagi kendaraan tak lulus uji emisi, seperti di Balaikota Bandung. Pemkot juga akan memperkecil kemungkinan adanya tempat parkir ilegal di berbagai tempat.

Namun, ia menyadari, akan lebih ideal bila penggunaan sepeda dibarengi dengan pengadaan moda transportasi terintegrasi. Dalam waktu dekat Pemkot akan membahas mekanisme pelaksanaan moda terintegrasi dengan memanfaatkan kereta api, bus besar, bus kecil, hingga angkutan umum sebagai perantara. "Tahapan lain yang sedang dilakukan adalah memetakan jumlah penumpang di suatu daerah dan penataan jalur angkutan kota," ujarnya.

Penting

Guru Besar Sipil Transportasi ITB Ofyar Z Tamin mengatakan, dukungan Pemkot sangat penting guna mempromosikan sepeda sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Namun, ia menekankan perlunya penataan moda transportasi lain. Berdasarkan data yang dimilikinya, dengan luas wilayah Kota Bandung yang hanya 167,67 kilometer persegi dengan jumlah kendaraan bermotor hingga 3-4 juta unit, kemacetan sulit dihindari.

Pakar polusi udara ITB Puji Lestari juga menyebutkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor berpotensi menimbulkan peningkatan polusi berbahaya, seperti kadar karbon dioksida (CO2), emisi gas metana (CH4), emisi karbon monoksida(CO), dan nitrogen oksida (NOx). Bila dibiarkan, lima tahun lagi peningkatan level emisi di Kota Bandung bisa mencapai 50 persen.

Wakil Dekan Bidang Akademik Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB Roos Akbar menambahkan, sepeda adalah salah satu solusi mengurangi kemacetan dan polusi udara. Namun, ia berharap usaha promosi, seperti pawai dan kegiatan lain yang melibatkan banyak pesepeda, tidak dilakukan sembarangan. Ia khawatir masyarakat merasa terganggu akibat kemacetan yang ditimbulkannya sehingga membuat mereka apriori terhadap penggunaan sepeda. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com