Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Bantah Densus 88 Langgar HAM

Kompas.com - 24/09/2010, 18:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menolak tudingan berbagai pihak yang menyebutkan bahwa kerja Tim Densus 88 Antiteror Polri dalam pemberantasan terorisme telah melanggar HAM. Kapolri meminta kepada semua pihak memahami ancaman dari kelompok teroris.

Kapolri mengatakan, para pelaku telah berlatih militer di berbagai tempat seperti Afganistan, Pakistan, Mindanau, Poso, Maluku, Aceh, hingga Sumatera Utara. Dalam pelatihan, mereka diajarkan pengenalan dan penggunaan berbagai jenis senjata api, membuat bom, hingga taktik penyerangan di berbagai medan.

Para teroris, kata Kapolri, memiliki senpi berbagai jenis, amunisi, hingga alat peledak. Mereka memiliki ideologi untuk mati syahid dalam jihad, menganggap polisi sebagai kafir sehingga melakukan perlawanan jika ditangkap. "Menganggap dapat pahala jika dapat membunuh polisi," jelas Kapolri di Mabes Polri, Jumat (24/9/2010).

"Dengan ada pernyataan-pernyataan miring bahwa seolah-olah Densus 88 melanggar HAM, sedangkan yang kita hadapi seperti ini. Apakah tepat kita dituduh seperti itu? Apakah kita biarkan anggota saya saat menangkap dengan SOP seperti tangani pidana biasa, lapor RT/RW, kasih lihat surat perintah penangkapan. Yah selesai, belum masuk sudah dibabat mereka. SOP-nya berbeda," jelas Kapolri.

Dikatakan Kapolri, jika pihaknya bertindak brutal saat penangkapan, jumlah teroris yang ditangkap hidup tidak mungkin berjumlah 563 orang sejak tahun 2000. Sedangkan jumlah teroris yang tewas berjumlah hanya 44 orang dan 10 teroris bunuh diri dengan bom. "Kalau kita brutal, tidak 44 yang meninggal, mungkin sebagian besar dari operasi," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com