Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Bus Mios Berhamburan

Kompas.com - 16/09/2010, 18:50 WIB

NAGREG, KOMPAS.com — Puluhan penumpang bus Mios jurusan Garut-Bandung, Kamis (16/9/2010) sekitar pukul 13.30, terlihat panik dan berhamburan keluar bus. Mereka panik dan kemudian berlarian karena bus tak kuat menanjak di tanjakan Pamucatan serta muncul percikan api yang diduga kuat berasal dari dalam mesin.

Akibat kejadian itu, sempat terjadi kemacetan sepanjang 500 meter, tetapi akhirnya bus bisa dengan cepat dievakuasi oleh mobil derek. Sementara penumpang terpaksa harus turun dari bus karena bus tidak kuat menanjak.

Menurut salah seorang penumpang, Siti (40), bus terlebih dulu mengeluarkan asap dan sempat memercikkan api sejak awal berjalan dari Terminal Guntur Garut. "Penumpang sempat khawatir bus terbakar dan kekhawatiran itu terbawa hingga bus melaju," katanya.

Siti mengaku sempat khawatir sepanjang jalan, tetapi untungnya tidak terjadi apa-apa di dalam bus tersebut. Mogoknya sejumlah kendaraan besar terutama bus sehingga tak mampu melalui sejumlah tanjakan di Jalur Nagreg Lama atau Lingkar Nagreg memang mudah diamati.

Beruntung pihak kepolisian selalu berjaga pada beberapa titik rawan di sekitar jalur tersebut. Sejumlah Pos Pam dan Pos Gatur pun tersedia di setiap jalur rawan itu. Sejumlah aparat tampak memandu dan mengatur kendaraan pada titik-titik rawan itu.

Menurut pantauan Tribun Jabar, sepanjang Kamis (16/9/2010) hingga sekitar pukul 18.30, arus lalu lintas di Jalur Lama dan Jalur Lingkar Nagreg Kabupaten Bandung ramai lancar. Arus kendaraan dari arah barat menuju timur sedikit lebih mendominasi.

Kendaraan dari arah barat itu tampak lebih banyak yang bergerak menuju kawasan Tasikmalaya. Sebagian lainnya bergerak ke wilayah Garut.

Adapun kendaraan dari arah timur ke barat juga didominasi kendaraan dari arah Tasikmalaya yang diarahkan pihak kepolisian menggunakan Jalur Lingkar Nagreg. Sedangkan Jalur Nagreg Lama hanya digunakan pengendara dari Garut. (YY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com