Wartawan! Kenakan Tanda Pengenalmu

AMBON, KOMPAS.com - Wartawan diminta menggunakan tanda pengenal yang jelas dan lengkap saat meliput kerusuhan sehingga tidak mudah menjadi korban atau sasaran amuk massa maupun aparat keamanan.      "Jurnalis pasti sudah dibekali ilmu meliput konflik antarwarga sehingga bisa membaca situasi dan menempatkan diri dalam posisi tertentu. Kartu identitas yang lengkap juga harus dipakai," kata Wakapolda Maluku, Kombes Pol Bambang Usadi, di Ambon, Rabu (8/9/2010).          Ia menyatakan hal itu sehubungan kasus bentrokan antarwarga di Tual belum lama ini yang menimbulkan korban jiwa kontributor SUN TV, Ridwan Salamun.      Dalam situasi kisruh, menurut Wakapolda, aparat keamanan biasanya mengambil langkah membubarkan kerumunan massa untuk menetralkan situasi.          "Bila terjadi terjadi perlawanan balik, aparat pun harus  mengambil tindakan tegas sesuai prosedur pengamanan yang berlaku," katanya.          Ia menyatakan pula, kerusuhan atau bentrok antarwarga masyarakat tidak jarang disertai tindakan brutal menggunakan senjata tajam dan lemparan batu ke arah petugas yang sedang berupaya melerai dan mengamankan situasi.          "Dalam kondisi seperti itu, aparat keamanan akan sulit mengenali wartawan yang tidak mengenakan kartu identitas, apalagi bersangkutan sudah terjebak di tengah kerusuhan," tandasnya.      Sehubungan itu, Wakapolda mengimbau insan pers untuk lebih berhati-hati dan berkoordinasi dengan aparat keamanan sebelum meliput peristiwa bentrokan antarwarga.          Hal itu, katanya, demi menghindari risiko salah paham dengan aparat keamanan dan menjadi korban amuk massa.