Jumlah Pengungsi di Luar Dugaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial RI melaporkan hingga Senin (30/8/2010) petang, jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Sinabung sebanyak dua orang dan jumlah pengungsi mencapai 27.472 orang yang tersebar di 20 titik pengungsian. Jumlah pengungsi sebanyak itu di luar dugaan pemerintah.

"Kita tidak menduga pengungsi sebanyak itu, karena warga yang berada di kawasan berbahaya hanya pada radius 0-6 km, dan jumlahnya ada sekitar 4.000 orang. Namun demikian, seluruh pengungsi akan mendapat perlakuan yang sama," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di sela acara berbuka puasa dengan ratusan anak yatim, fakir miskin, dan anak jalanan di Jakarta.

Salim Segaf menjelaskan, bantuan buffer stock Kementerian Sosial RI yang ada di Dinas Sosial Sumatera Utara telah didistribusikan, berupa kebutuhan bahan makanan (beras, kecap, ikan kalengan, dan minyak gore ng), sandang (kain sarung dan kain panjang), perlengkapan tidur (selimut dan tikar), peralatan evakuasi (tenda biru/gulung, tenda peleton, dan tenda regu). "Dapur umum ada 2 unit dan personil penanggulangan bencana (Tagana) sebanyak 100 orang," jelas Mensos Salim Segaf.

Tempat menampung 27.472 pengungsi tersebar di Kecamatan Kabanjahe (10 titik) meliputi Jambur Lige, Jambur Adil Makmur, Jambur Tuah Lopati, Jambur Sempakata, Jambur Dalihan Natolu, Klasis Kabanjahe/Depag, Jambur Pulungen, Gedung KKR S impang Katepul, Gedung KNPI dan UKA. Juga di Kecamatan Tigabinanga, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Tigan Derket, Kecamatan Munte, Kutabuluh, Losd, dan Kecamatan Langkat.

Mensos mengatakan walaupun bantuan terus didrop ke lokasi pengungsian, namun karena jumlah pengungsi terus bertambah, menyebabkan masih ada pengungsi yang belum tertangani. Yang mendesak menurut Salim Segaf adalah penambahan dapur umum, lauk pauk, masker, dan kompor gas.

Menurut dia, Kementerian Sosial terus melakukan analisa kebutuhan penanggulangan bencana dan mendata jumlah korban bencana, serta melakukan advokasi kepada Pemerintah daerah Tanah Karo. Bantuan dari Menteri Koordinator bidang Kesejahteran Rakyat (Menko Kesra) sebesar Rp 500 juta disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp300 juta dan sisanya Rp 200 juta melalui Pemerintah Kabupaten Karo.