Mereka lantas sepakat menutup dialog dan melanjutkannya pada Rabu. Saat Pardomuan hendak meninggalkan ruang dialog, tiba-tiba seorang perempuan melemparnya dengan segenggam bubur bayi dan mengenai pelipis kanannya. ”Apa-apaan ini?” tutur Pardomuan.
Sejumlah polisi lantas mengawal Pardomuan keluar ruangan menuju mobilnya yang diparkir di halaman. Pengunjuk rasa lalu melempari kaca mobil dengan bubur bayi dan meludahinya. Ratusan pengunjuk rasa lainnya menghadang mobil Pardomuan sampai polisi memerintahkan mereka minggir.
Kasus ini bermula dari pemecatan ratusan buruh secara sepihak oleh PT WRP tanpa pesangon pada pertengahan tahun 2009 lalu. Mereka lantas mempermasalahkan hal itu dan sampai sekarang belum tuntas. (MHF)