Darna menceritakan, sewaktu dirinya masih kecil, air terjun tersebut pertama kali ditemukan oleh orang Kubu (SAD). Mereka kemudian memberitahukannya ke penduduk dusun.
Menurut Darna, di lokasi air terjun tersebut juga pernah tumbuh bunga bangkai. "Dulu pernah ada dua orang anak gadis meninggal saat memegang bunga bangkai. Makanya setelah itu sering terdengar suara gadis menanggis," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini pengunjung yang datang kelokasi tersebut tidak begitu ramai. Pengunjung ramai hanya saat Lebaran.
"Sekarang pengunjungnya sepi, makanya tidak ada orang yang berjualan," ujarnya.(herupitra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.