90 Persen Warga Pontianak Alami Rusak Gigi

PONTIANAK, KOMPAS.com — Sekitar 90 persen warga di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengalami kerusakan gigi karena faktor mengonsumsi air hujan dan pola hidup.      "Sembilan dari sepuluh masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya mengalami kerusakan gigi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Junto Bhatarendro di Pontianak, Kamis (22/7/2010).      Menurut dia, data tersebut merupakan hasil survei yang dia lakukan pada tahun 2002. "Malah kami menemukan anak-anak usia 12 tahun dengan tingkat kerusakan sudah tinggi, seperti gigi berlubang mencapai tiga-empat buah," kata Multi.      Tingginya angka kerusakan gigi masyarakat Pontianak karena sebagian besar warga itu masih mengonsumsi air hujan untuk keperluan air minum dan memasak. Air hujan sebenarnya cukup bersih, tapi kandungan zat kapurnya rendah sehingga tidak bagus untuk kesehatan gigi.      Kandungan keasaman pada air hujan juga tinggi sehingga bisa cepat merusak gigi. Ia menyarankan, masyarakat mengurangi konsumsi air hujan karena tingkat keasamannya tinggi. Konsumsi air tanah juga kurang bagus karena tingkat keasaman tanah juga masih tinggi.      "Kalaupun mengonsumsi air tanah, sebaiknya ditambah zat kapur sehingga berfungsi memperkuat gigi," katanya. Selain itu, penyebab lain masih tingginya tingkat kerusakan gigi adalah pola perawatan gigi yang masih belum maksimal. "Paling lambat enam bulan sekali kita harus memeriksakan kesehatan gigi kepada dokter gigi," katanya.