Jangan Lupa, Ayam Goreng "Ipin-Upin"...

JAKARTA, KOMPAS.com — Leswati, peserta masa orientasi siswa atau MOS SMA Negeri 1 Semarang, Jawa Tengah, mengaku senang mengikuti kegiatan orientasi tersebut. Padahal, ia sempat kebingungan lantaran harus menyiapkan persyaratan yang harus dibawa untuk kegiatan itu.

"Awalnya memang bingung harus bawa seperti nasi merah-putih, ayam ’Ipin dan Upin’, dan telur ’putus cinta’. Namun, ternyata itu mudah karena ayam ’Ipin dan Upin’ yang dimaksud adalah ayam goreng di bagian paha," kata Leswati, Senin (12/7/2010).

Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Semarang, Putri, mengatakan, berbagai persyaratan yang harus dibawa itu nantinya digunakan peserta MOS untuk makan siang. Untuk itu, persyaratan barang bawaan yang dibawa kebanyakan berupa makanan. 

Sebelumnya, sejumlah pihak sekolah di Kota Semarang menyatakan perlunya pengawasan terhadap kemungkinan pengulangan kejadian tindak perpeloncoan terhadap siswa baru selama MOS berlangsung.

Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Semarang, M Suwandi, di Semarang, Senin, mengatakan, pihaknya menempatkan satu guru dalam setiap kelompok untuk melakukan pengawasan.

"Jumlah siswa baru sebanyak 436 orang yang dibagi dalam 14 kelas, yakni 12 kelas rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), satu kelas akselerasi, dan satu kelas olimpiade," katanya.

Dia mengatakan, penempatan satu guru di satu kelas itu untuk mengantisipasi MOS yang tidak mendidik, seperti perpeloncoan.

"Pelaksanaan MOS secara teknis memang diserahkan kepada pengurus OSIS. Tetapi, mereka tetap berkoordinasi dengan kami menyangkut program," kata Suwandi, yang juga Ketua Panitia MOS SMA tersebut.