Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preman Angkutan Umum Akan Diberantas

Kompas.com - 07/06/2010, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta akan menggelar operasi penertiban terhadap preman di angkutan umum mulai minggu depan. Penertiban dilakukan karena keberadaan para preman dinilai mengganggu kenyamanan dan keamanan para pengguna kendaraan umum.

"Akan kita lakukan rapat koordinasi dengan pihak kepolisian dan Dishub. Setelah rapat koordinasi, baru seminggu kemudian kita bisa mulai bergerak melakukan penertiban," kata Kepala Satpol PP DKI Effendi Anas di Jakarta, Senin (7/6/2010). Rapat koordinasi tersebut akan dilakukan Rabu mendatang.

Pihak Satpol PP menyatakan karena ketidaknyamanan itu, ditambah dengan kondisi angkutan umum yang kurang memadai, maka banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan kemacetan. Dengan dilakukannya penertiban preman, diharap kondisi angkutan umum membaik sehingga dapat membujuk warga untuk kembali menggunakan angkutan umum.

"Ini sejalan dengan keinginan Gubernur yang menginginkan dalam waktu dua bulan aksi kriminalitas yang dilakukan para preman segera diberantas habis sehingga para penumpang kembali nyaman dan aman menggunakan bus-bus di Jakarta," kata Effendi.

Penertiban dilakukan untuk para preman yang modus operasinya telah meresahkan masyarakat. Mereka seolah-olah bertindak sebagai pengamen, tapi dalam pelaksanaannya memaksa penumpang untuk memberikan uang. Bahkan ada yang secara tidak langsung mengintimidasi penumpang dengan membawa pisau silet untuk mempertunjukkan kebolehannya atau mengaku baru keluar dari penjara dan membutuhkan uang agar tidak kembali ke penjara dan berbuat kejahatan.

"Bahkan ada ketika penumpang memberikan uang Rp 500, uang itu dilempar karena dianggap kurang. Semua tindakan itu sudah sangat mengganggu sehingga perlu diteribkan segera," kata Effendi Anas.

Anggota Komis E DPRD DKI Ditian Corisa mendukung penertiban preman dalam angkutan umum tersebut. Ia juga meminta agar Pemprov menindaklanjuti dugaan kasus pelecehan di angkutan umum yang meresahkan penumpang.

"Saya mendukung aksi penertiban dilakukan karena tujuan penertiban untuk mengembalikan kenyamanan dan keamanan para penumpang yang terenggut dengan adanya para preman di bus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com