Mediasi Arumi-Keluarga Diundur

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kesediaan Arumi Bachsin (17) datang dalam pertemuan antara dirinya dengan ibu kandungnya, Maria Lilian Pesch, belum jelas. Bahkan, rencana pertemuan pada Senin (17/5/2010) dibatalkan.

Semula, pertemuan tersebut dilakukan sebagai upaya mediasi untuk menyelesaikan persoalan Arumi dengan keluarganya. Menurut Minola Sebayang, SH, yang ditunjuk Maria Lilian Pesch sebagai legal officer, pertemuan pada Senin (17/5/2010) akan mundur sampai Selasa (18/5/2010). "Saya sudah minta Kak Seto (Seto Mulyadi, Ketua Komnas Perlindungan Anak) menyediakan waktu Selasa jam 17.00," kata Minola saat dihubungi Warta Kota, Minggu (16/5/2010).

Minola juga belum dapat memastikan apakah Arumi akan datang dalam pertemuan tersebut. "Soal datang atau tidak, kami belum tahu. Yang pasti kami ada niat bertemu dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)," ujar Minola.

Pihak keluarga, lanjut Minola, tak sabar untuk mengetahui di mana keberadaan Arumi. "Sampai sekarang kami percayakan Arumi kepada Kak Seto. Arumi dalam pengawasan Komnas Perlindungan Anak dan untuk sementara tidak perlu dihubungi," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia belum mau menduga-duga soal keterlibatan pemain sinetron Miller dalam kasus kepergian Arumi dari rumah orangtuanya.

Miller disebut-sebut sebagai orang yang memengaruhi Arumi agar kabur dari rumah orang tuanya setelah hubungan asmaranya tidak direstui orangtua Arumi. "(Soal Miller) Masih menunggu perkembangannya. Kita lihat saja kejujuran nanti," kata Minola.

Dugaan pesinetron dan pemain film Arumi melarikan diri dari rumah orangtuanya atas pengaruh Miller terus menguat. Arumi diduga kabur dari orangtuanya atas desakan artis pendatang baru asal Malaysia tersebut.

Setelah bermain bersama dalam sinetron Dia Bukan Anakku, garapan rumah produksi Sinemart, Miller dan Arumi dikabarkan berpacaran. Hal itu dibenarkan oleh Alila Bachsin (14), adik kandung Arumi dalam jumpa pers, Sabtu (15/5/2010).

Minola kembali menegaskan bahwa Arumi minggat bukan karena ada tekanan dari orangtua agar tetap bekerja dan terus bekerja. "Semuanya itu tidak benar. Ibu Arumi justru menyatakan, kalau Arumi tidak semangat belajar, maka pekerjaannya akan dihentikan," ujarnya. (Warta Kota/kin)