Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dibiayai Sekolah, Santri Bunuh Diri

Kompas.com - 11/05/2010, 20:54 WIB

JEMBER, KOMPAS.com — Diduga frustrasi dan kurang perhatian, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jember, Abul Khoir (17), nekat gantung diri. Abul ditemukan tewas tergantung di atap dapur rumahnya.

Informasi yang dihimpun Surya, mayat Abul ditemukan kerabatnya tergantung pada ikatan dasi di atap dapur tersebut dan diketemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Di bawah tubuh Abul ditemukan sebuah pipa paralon yang ditancapkan di dalam gundukan pasir yang ada di dapur itu. “Padahal, jam setengah sebelas, saya melihat dia bermain dan berada di sekitar rumah,” kata Faruk, tetangga korban di Dusun Legok, Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember.

Penemuan mayat Abul tersebut sontak membuat geger warga. Apalagi, kerabat Abul menemukan surat yang ditulis tangan. Surat tersebut ditulis dalam bahasa Madura.

Artinya, "Saya lebih baik mati daripada tidak dibiayai sekolah, daripada saya ini menjadi sampah keluarga. Saya ini kakak yang tidak diperhatikan. Saya lebih baik mati daripada membebani keluarga. Saya minta maaf jika ada kesalahan."

Keluarga dari siswa kelas 1 SMK tersebut tidak banyak berkomentar tentang kejadian itu. Pasalnya, mereka menunggu orangtua Abul yang telah bercerai. Menurut warga setempat, kedua orangtua Abul telah bercerai sejak beberapa tahun lalu.

Ayah Abul pindah rumah dan telah beristri, sedangkan ibunya menjadi TKW di Malaysia. Setelah tidak lagi menjadi TKI, ibu Abul bekerja menjadi pembantu rumah tangga di Muktisati, Kecamatan Sumbersari, Jember.

Menurut warga setempat, Habibi, dalam 10 hari terakhir, Abul tidak sekolah dan juga tidak kembali ke pondok pesantrennya. Sulung dari dua bersaudara itu sehari-hari sekolah sambil mondok. Namun, entah kenapa dia tidak sekolah lagi.

“Rencananya hari ini kembali ke sekolah, tapi tahu-tahu ditemukan gantung diri,” kata Habibi. Ia tidak mengetahui secara pasti mengapa Abul gantung diri. (Sri Wahyunik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com