Stagnan, Kualifikasi Guru SD

Kompetensi guru SD di Provinsi Jawa Barat tidak mengalami perbaikan berarti dalam tiga tahun terakhir. Gelar sarjana baru dimiliki dua dari setiap 10 guru. Padahal, gelar ini merupakan persyaratan minimal kualifikasi guru.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, 43.176 guru SD di Jabar berijazah sarjana. Jumlah ini mengambil porsi 21 persen dari jumlah guru SD di Jabar yang tercatat 200.265 orang pada 2009. Sementara sebagian besar guru SD masih berijazah diploma (D-1 hingga D-3), yakni 118.341 orang (59 persen). Adapun 19 persen guru berijazah SLTA (19 persen).

Bila dicermati, komposisi kualifikasi ini tidak banyak berubah dalam tiga tahun terakhir. Dibandingkan dengan tahun 2007, persentase guru SD berijazah sarjana hanya meningkat 3,5 persen, sementara guru SD lulusan SLTA berkurang 2 persen.

Melihat kondisi itu, tampaknya sulit memenuhi harapan pemerintah pusat yang menargetkan semua guru di Jabar pada 2015 bergelar sarjana. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesi guru harus memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh melalui program pendidikan sarjana atau D-3.

Saat ini guru berijazah sarjana cenderung terpusat di perkotaan. Terdapat delapan daerah dengan porsi guru bergelar sarjana di atas 30 persen. Daerah itu, antara lain, Kota Bogor (41 persen), Kota Depok (39 persen), Kota Sukabumi (35 persen), dan Kota Bandung (31 persen). (NDW/LITBANG KOMPAS)