Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merosot Populasi Paus di Lamalera

Kompas.com - 03/05/2010, 09:12 WIB

Kalangan orang tua biasa mengenakan busana sarung ketika merayakan ritual adat, sedangkan saat ini banyak anak muda setempat terbiasa mengenakan celana panjang.

Tuan tanah Lamalera dari suku Lango Fujo, Marsianus Dua, juga meyakini, penurunan hasil tangkapan perburuan paus karena adanya sejumlah tahapan ritual adat yang tidak dijalankan warga. ”Jika seluruh tahapan ritual adat dijalankan dengan baik, seusai misa Leva, biasanya paus muncul dengan sendirinya ke permukaan. Sebagaimana tahun 2007, begitu selesai misa Leva, muncul kawanan paus dan empat ekor dapat ditangkap,” kata Marsianus.

Misa Leva adalah upacara yang digelar untuk memohon berkat Tuhan di Lamalera agar selama musim berburu paus antara Mei dan Oktober berlangsung aman dan hasilnya banyak.

Menurut Marsianus, tahun ini pun ada tahapan ritual adat yang belum dijalankan, yaitu memberikan makan leluhur di bukit batu paus di Gunung Labalekan. Ritual itu merupakan tradisi turun-temurun suku Tenaor dan Wujon.

Musim berburu dimulai pada 1 Mei. Suku Tenaor dan Wujon pun akan pergi ke Gunung Labalekan untuk memberikan makan leluhur, meminta bantuan membawa paus ke darat.

(SEM/KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com