JAKARTA, KOMPAS.com - Harga timah batangan di pasar dunia kembali melejit namun belum setinggi harga timah seperti yang terjadi di tahun 2008 lalu. Di London Metal Exchange (LME) misalnya, harga timah pada tanggal 1 April mencapai titik tertinggi sejak dua tahun belakangan ini yakni di harga US$ 18450 per ton. Harga rata-rata timah sejak awal Januari lalu terus mencatat kenaikan dari bulan ke bulan.
Rudy Irawan, Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) menghitung, harga timah itu semakin membaik karena beberapa faktor. Namun, faktor yang paling dominan yang mengakibatkan kenaikannya adalah adanya permainan dari fund manager di bursa logam.
“Banyak fund manager memutarkan uangnya di perdagangan Timah, sehingga harga timah maupun logam lainnya mengalami kenaikan,” jelas Rudi yang juga Direktur Utama salah satu eksportir terdaftar (ET) timah dari PT Mitra Stania Prima.
Faktor lainnya adalah naiknya pemintaan timah dunia yang diprediksi tumbuh 10 persen dibandingkan tahun 2009 lalu akibat membaiknya ekonomi dunia.
Bulan April 2009 lalu, harga timah mencapai titik terendah sepanjang tahun ini, yaitu 12.350 dollar AS per ton. Sementara itu, harga tertinggi terjadi pada bulan Maret 2010 lalu di level 18.450 dollar AS per ton. (Asnil Bambani Amri/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.