Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Rumah Tandzim Al Qoidah

Kompas.com - 20/03/2010, 09:17 WIB

Namun, Kubang berdalih, penculikan itu untuk menunjukkan kepada dunia internasional, masih ada kelompok yang belum puas dengan perjanjian damai.

Dalam penjara, Kubang bertemu dengan beberapa mantan anggota GAM lain, salah satunya adalah Teuku Sayed Azhar (30), terpidana sembilan bulan penjara dengan tuduhan kepemilikan senjata tajam yang juga berasal dari Sawang. Dia ditangkap seusai berunjuk rasa minta percepatan pembangunan jalan di desanya.

"Lebih dari 30 persen penghuni penjara di Lhoksukon adalah mantan GAM. Rata-rata kasusnya perampokan dan kepemilikan senjata," katanya.

Sayed juga kecewa dengan mantan petinggi GAM yang dinilai tidak hirau dengan nasib mantan anak buahnya.

"Kami tak pernah menikmati dana reintegrasi. Petinggi itu hanya peduli dengan nasib sendiri. Sebagian berlomba-lomba kawin lagi dan main proyek. Jika kondisi tak berubah, penjara di Aceh akan dipenuhi mantan pasukan GAM," ujarnya.

Sayed menyebut seorang mantan petinggi GAM yang memiliki kebun puluhan hektar, sementara anak buahnya dililit kemiskinan dan kesulitan mencari kerja.

Sayed, bapak satu anak itu, mantan anggota pasukan GAM wilayah Deli dan Aceh Timur. Masuk GAM sejak usia 17 tahun, dia berkualifikasi pasukan komando. Dia berada di balik aksi peledakan di Medan semasa konflik. Tertangkap, Sayed masuk ke Penjara Tanjung Gusta, Medan, 2003. Vonis 12 tahun hanya dijalaninya sampai 2006, seiring dengan perjanjian damai Helsinki. Tiga tahun kemudian, dia harus kembali mendekam di penjara dengan tuduhan kepemilikan senjata tajam.

Sayed dan Kubang masih menyimpan semangat perlawanan. "Tetapi, bukan perlawanan seperti yang dilakukan teroris dari Jawa itu," kata Kubang.

Kubang menambahkan, kelompoknya memiliki tujuan sendiri. "Kami setuju dengan syariat Islam, tetapi sebatas di Aceh. Tujuan utama kami memerdekakan Aceh. Kami tak memiliki hubungan apa pun dengan teroris itu," ungkapnya.

Satu-satunya pertalian Kubang dalam masalah teroris adalah hubungannya dengan Raja Rimba atau Kamaruddin (37). Raja Rimba adalah mantan Panglima Sagoe GAM di wilayah Lamleupung, Kecamatan Kuta Cotgle, Aceh Besar. Dia ditembak mati oleh polisi di Jalin, Janto, tak jauh dari lokasi pelatihan kelompok teroris itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com