Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polrestro Bekasi Lacak Jejak Dulmatin di Bekasi

Kompas.com - 11/03/2010, 18:18 WIB

BEKASI, KOMPAS.com  - Polres Metro Bekasi, Kota Bekasi sedang melacak jejak buronan kasus terorisme, Dulmatin, yang disebut-sebut pernah tinggal di Kota Bekasi sebelum tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan. Untuk itu, Polres Metro Bekasi mengerahkan jajaran polsek setempat.

Kepala Polres Metro Bekasi Kombes Iman Sugianto mengatakan, mereka memeroleh informasi bahwa Dulmatin pernah tinggal di wilayah Kota Bekasi sebelum pindah ke Pamulang. Dulmatin disebut- sebut ditampung kenalannya sesama anggota JI dan pernah mendapat pelatihan di Filipina serta pernah ikut dalam konflik di Ambon.

Iman menyatakan, polisi masih mengecek lokasi-lokasi yang dimungkinkan sebagai tempat Dulmatin berdiam di Kota Bekasi. Adapun informasi yang diperoleh, Dulmatin alias Yahya Ibrahim disebut pernah tinggal di kawasan Pondok Ungu, Bekasi Utara, selama dua bulan sebelum pindah ke Pamulang.

Dalam catatan Kompas, pada Juli 2003 polisi pernah menangkap beberapa orang di Kota Bekasi karena diduga terkait atau memiliki hubungan dengan kasus peledakan bom di Bali tahun 2002 dan sejumlah rencana peledakan bom di Jakarta. Dua orang ditangkap di wilayah Kaliabang, Bekasi Utara.

Mereka, yang ditangkap di Kaliabang, itu antara lain Mst dan Syn, keduanya merupakan anggota JI. Mst juga menjabat Ketua Mantiqi III JI, yang wilayahnya meliputi Sulawesi, Sabah (Malaysia), dan Pulau Mindanao (Filipina). Namun setelah memeriksa selama satu pekan, polisi kemudian melepaskan Syn karena dinilai tidak cukup bukti (Kompas, 19/7/2003).

Sementara pascapenyergapan tim Densus 88 di Pamulang, Tangerang Selatan, pada Selasa (9/3), polisi memastikan Dulmatin adalah salah satu dari tiga orang yang ditembak mati dalam penggerebekan itu. Selain menembak mati Dulmatin dan dua orang lainnya , polisi juga menangkap tiga orang dalam keadaan hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com