Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Makhluk Misterius Budaya Dayak (2)

Kompas.com - 16/02/2010, 10:34 WIB

Togukng yang bisa menyerupai satwa kelempiau ini dibenarkan Adoria Nitty (47), petinggi adat Banua Simpakng, yang kesehariannya mendapat mandat sebagai tetua adat di Desa Banjur Karab, Kecamatan Simpang Dua. Sebagai hewan mistis setengah hantu, makhluk ini bisa berubah bentuk. Mulanya remaong, sejenis kucing hutan yang besar.

Setelah itu, bentuknya meningkat menjadi remaong daan atau macan dahan, kemudian menjadi macan sebagai bentuk tertinggi. Nah, setelah jadi macan, bisa berubah bentuk menyerupai binatang lain, seperti kelempiau putih atau macan tutul.
Sekitar empat tahun lalu, Nitty juga bertemu togukng, saat menjenguk jeratnya di dalam hutan. Jerat itu dipasang sebagai perangkap hewan buruan, seperti babi hutan.

"Waktu itu, saya berada di hutan Pondok Lebam. Bentuknya rimba utuh yang belum dijamah manusia, di kawasan Hutan Lindung Gunung Juring, wilayah Simpang Dua. Saat itu siang hari, saya kaget mendengar suara menyerupai kucing. Dia muncul di suatu tikungan jalan, berupa kucing besar," kata Nitty.

Sosok itu berada di atas pohon sejauh 200 meter dari tempat Nitty berada. Meski perannya di kampung sebagai petinggi adat, tetap saja akal sehatnya seakan hilang saat itu. "Saya mengarahkan senapan lantak ke sosok itu, terus menembak. Ternyata salah, dan kucing besar itu lari," kisah Nitty.  

Namun saat bergerak beberapa langkah, sosok itu kembali terlihat hinggap dengan posisi melintang di sebuah pohon. Ia membidik kedua kalinya dan diduga kena.

"Saya temukan bulunya berceceran, tapi tak ada jejaknya. Tapi hati kecil saya menyesal bukan kepalang, mengapa sampai saya membidik togukng," ungkap Nitty.

Menurut Nitty, togukng punya gaya terbang yang unik. Ia selalu hinggap dengan posisi melintangi batang pohon, bukan membujur seperti layaknya hewan hutan lainnya, seperti memeluk pohon dengan gaya melintang. (bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com