Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koin Kehidupan untuk Bilqis

Kompas.com - 05/02/2010, 07:07 WIB

Respons awal tidak semeriah akun Facebook Prita. Perjalanan koin juga tersendat. Walaupun begitu, ada juga orang yang bersedia menjadi relawan untuk mengumpulkan koin bagi Bilqis. Untuk kasus Bilqis, koin tidak diartikan harfiah berupa mata uang logam, tetapi donasi untuk biaya pengobatan Bilqis.

Sejumlah kotak sumbangan ditaruh di toko-toko di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Para relawan juga rela ngamen demi mendapatkan recehan.

”Awal Januari, kira-kira hanya 30 persen orang yang tahu Bilqis. Karena itu, uang yang terkumpul juga sedikit. Paling- paling hanya beberapa ratus ribu rupiah,” ucap Dodo Lesmana, salah satu relawan yang bergabung dengan Koin Cinta Bilqis sejak awal Januari.

Jumlah itu kontras dengan hasil ngamen pada akhir Januari di kawasan Senayan. Ketika itu tim relawan berhasil menghimpun dana lebih dari Rp 2 juta.

Kepopuleran Bilqis memang didongkrak oleh media massa, yang sejak dua pekan terakhir gencar memberitakan penyakit bocah ini sekaligus kebutuhannya mendapatkan uang dalam jumlah besar demi cangkok hati.

Uang logam juga makin banyak mengalir ke posko yang juga rumah Bilqis di Jalan Kramat Sentiong, Gang Masjid No E-87. Publikasi ke media massa juga membuat para tetangga tahu penyakit Bilqis.

Manih, tetangga Bilqis, ikut menyumbangkan 230 keping uang logam. ”Uang itu dari dua anak saya yang sengaja menukarkan uang logam. Semua untuk Bilqis. Namanya juga kita bertetangga, tentu kita bersaudara,” kata Manih.

Sampai Senin malam total uang logam yang terkumpul untuk Bilqis mencapai Rp 7 juta. Jumlah donasi terbesar mengalir lewat rekening khusus yang dibuka kedua orangtua Bilqis. Senin malam, donasi untuk Bilqis mencapai Rp 900 juta. Jumlah ini melonjak drastis mengingat pada awal Januari saldo di rekening baru Rp 9 juta. Hampir semua dana berasal dari orang yang tidak mengenal Bilqis secara pribadi.

Donasi yang terkumpul itu membuat kedua orangtua Bilqis semakin mantap untuk membawa anak mereka ke RS Dokter Kariadi, Semarang. Di rumah sakit inilah Bilqis akan menjalani cangkok hati.

Baru pada akhir-akhir menjelang operasi, Kementerian Kesehatan menyatakan akan membantu pembiayaan pemulihan kesehatan Bilqis. Sementara kasus Bilqis bukanlah yang pertama. Masih ada belasan—bahkan puluhan—bocah yang mengalami kondisi serupa Bilqis.

Apabila Kementerian Kesehatan benar-benar menanggung keseluruhan biaya operasi Bilqis, pihak keluarga Bilqis berencana akan mengalihkan bantuan yang terkumpul itu untuk cangkok hati bocah atresia bilier lainnya.

Hanifah berpendapat perlu ada sebuah yayasan untuk mengumpulkan donasi khusus bocah penderita atresia bilier sehingga penanganan pada masa datang tidak lagi terlambat dan membuat bayi-bayi meninggal. (Amanda Putri Nugrahanti)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com