Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Palsu Tahun 2009 Naik 59 Persen

Kompas.com - 25/01/2010, 15:47 WIB

Bandung, Kompas - Uang palsu yang ditemukan di wilayah Bank Indonesia (BI) Bandung pada 2009 sebanyak 10.583 lembar. Jumlah bilyet itu meningkat hingga 59 persen dibandingkan tahun 2008 sebanyak 6.642 lembar.

Peneliti Ekonomi Madya/Hubungan Masyarakat BI Bandung Naek Tigor Sinaga, Minggu (24/1), mengatakan, wilayah kerja BI Bandung terdiri dari Kota Bandung dan Cimahi serta Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, Garut, Subang, Purwakarta, dan Sumedang.

Total nilai nominal uang palsu yang ditemukan pada 2009 sebesar Rp 619,78 juta dan tahun 2008 sebesar Rp 404,44 juta. Uang yang paling banyak dipalsukan pada 2009 ialah pecahan Rp 50.000 sebanyak 6.297 lembar disusul pecahan Rp 100.000 sebanyak 2.844 lembar.

Pada Mei 2009, misalnya, Kepolisian Resor Subang menemukan 1.565 lembar uang pecahan Rp 50.000. Kepolisian Sektor Cikembar Kabupaten Sukabumi menemukan 1.000 lembar uang palsu pecahan Rp 50.000 pada Agustus 2009.

"Biasanya, lebih banyak uang palsu bernominal besar karena pertimbangan nilai ekonomi," katanya.

Naek mengatakan, jumlah bilyet yang ditemukan pada 2007 sekitar 3.900 lembar. Karena itu, meski jumlah bilyet meningkat, pertumbuhan tahun 2009 masih lebih rendah daripada 2008 sebesar 70 persen.

"Saya juga memandang dari sisi positif mengenai semakin banyak uang palsu yang ditemukan, yakni kinerja aparat keamanan kian meningkat," katanya.

Berbagai sumber

Staf Seksi Distribusi Uang dan Layanan Kas (DULK) BI Bandung Ariyanto mengatakan, laporan uang palsu datang dari berbagai sumber, seperti perbankan saat melakukan setoran, kepolisian, dan loket penukaran, untuk masyarakat di Kantor BI Bandung. Bila uang palsu ditemukan, pihak BI Bandung kemudian menyerahkannya kepada kepolisian disertai berkas.

Pada 2009, sebagian besar laporan uang palsu datang dari perbankan yang menemukan 5.581 lembar disusul kepolisian 3.984 lembar. Lebih banyaknya uang palsu yang ditemukan perbankan menunjukkan tingkat pemahaman pegawainya terhadap keaslian alat tukar itu semakin baik. Cara memalsukan uang yang akan disetor ke perbankan biasanya lebih halus.

Menurut Sudarso, Staf Seksi DULK BI Bandung, pada 2009, BI Bandung telah mengadakan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang sebanyak 33 kali kepada seluruh lapisan masrakat seperti di sekolah, markas polisi, hingga kantor kelurahan. Pada 2010, BI Bandung tetap berkomitmen mengadakan aktivitas itu melalui kerja sama dengan instansi, seperti perbankan, pemerintah daerah, dan kepolisian.

Mengenai perbandingan jumlah uang palsu dan asli di Jabar, pihak BI Bandung tidak memiliki angka pasti. Namun, sebagai gambaran, angka di Indonesia dianggap masih sangat kecil: 7 lembar berbanding 1 juta lembar. (bay)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com