Gus Dur Rajin Jemput Ibu Sinta Pulang Les

KOMPAS.com- Ini mungkin sisi lain dari kisah seorang Gus Dur yang belum banyak diketahui masyarakat. Mantan jurnalis yang dikenal sebagai sastrawan, Martin Allaida, menuturkan, bagaimana perhatian Gus Dur kepada sang istri, Sinta Nuriyah.

Martin, mantan jurnalis Majalah Tempo, pernah bekerja bersama Ibu Sinta di majalah tersebut. Persahabatan dengan Gus Dur pun terjalin, karena mantan Presiden keempat itu sering nongkrong di perpustakaan Tempo.

"Koran yang paling diminati Gus Dur adalah International Herald Tribune. Yang pertama dibuka halaman paling belakang, ada kolom yang menjadi favorit Gus Dur," kata Martin saat memberikan testimoni dalam "Malam Cinta dan Doa untuk Gus Dur", di halaman Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/1/2010) malam ini.

Tak hanya bekerja satu kantor, Martin juga les Bahasa Inggris di satu lembaga pelatihan yang sama dengan Ibu Sinta. Dari sanalah, ia menceritakan bahwa Gus Dur selalu menjemput istrinya pulang les.

Dengan apa Gus Dur menjemput? Bajaj! "Kalau tidak salah, itu awal tahun 1982 . Saya dan Ibu Sinta teman satu kelas les Bahasa Inggris. Gus Dur selalu menjemput Ibu Sinta dan mereka pulang naik bajaj," kisahnya.

Martin juga mengaku mengagumi kesederhanaan Gus Dur yang dinilainya juga terbuka bagi kalangan mana saja dan menaruh perhatian besar pada dunia budaya.