Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Bermunculan Sambut Datangnya Musim Hujan

Kompas.com - 24/11/2009, 19:54 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, serangan hama tikus di Kabupaten Magelang, kembali marak. Hama tikus ini mulai memakan bulir-bulir tanaman padi, memicu terjadinya penurunan produksi gabah hingga gagal panen.

M Ipang, anggota Kelompok Tani Maju Makmur di Desa Wonolelo, Kecamatan Bandongan, mengatakan, serangan hama tikus ini mulai dirasakan selama seminggu terakhir.

"Dalam waktu seminggu itu, dua hektar tanaman padi yang sudah siap panen habis dimangsa tikus," ujarnya, Selasa (24/11). Pada hal, pada kondisi normal, setiap 1.000 meter tanaman padi bisa menghasilkan lima hingga enam kuintal gabah kering panen (GKP).

Dua hektar tanaman padi tersebut berusia tiga bulan hingga 3,5 bulan. Tanaman padi sendiri siap dipanen pada usia 120 hari atau empat bulan. Di Desa Wonolelo, musim tanam padi baru saja dimulai. Selain dua hektar sawah yang kini sudah gagal panen tersebut, lahan seluas 24 hektar lainnya baru saja dilakukan kegiatan pengolahan tanah.

Ipang mengatakan, serangan hama tikus memang hal yang rutin terjadi saat musim penghujan. Menghadapi itu, menurut dia, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali membasminya dengan cara gropyokan atau mengasapi liang tikus dengan belerang.

"Namun, ketika kami baru menyadari adanya tikus, biasanya serangan hama ini sudah terlanjur menyebar demikian luas," ujarnya. Sudarsono, ketua kelompok tani Makmur di Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan, mengatakan, hama tikus di desanya juga menyerang tanaman padi berusia 40 hari.

Dari total luasan tanaman padi yang baru mencapai satu hektar, luasan yang diserang mencapai 0,5 hektar. Menurut dia, ini adalah serangan hama tikus yang pertama terjadi di musim tanam bulan November.

"Seiring dengan makin meluasnya tanaman padi dan tingginya intensitas hujan, dimungkinkan serangan hama tikus akan berlangsung semakin parah," ujarnya.
Petugas Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman di Wilayah Kabupaten Magelang Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Pratondo mengatakan, untuk meminimalisir penyebaran serangan, memasuki musim penghujan ini, petani diimbau untuk segera membersihkan lingkungan di sekitar tanaman padi agar berkembang menjadi tempat yang kondusif bagi perkembangbiakan tikus.

"Dengan membersihkan tanaman penganggu seperti gulma misalnya, maka tikus pun tidak akan betah berkembangbiak di sekitar sawah tersebut," ujarnya.  Mulai saat ini, petani diminta juga segera waspada dan memperhatikan ada tidaknya lubang-lubang tikus di sekitar tanaman padi. Jika sudah mulai muncul, maka lubang tersebut harus segera diasapi belerang dan ditutup, sehingga tikus yang berada di dalamnya, mati.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com