Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan dengan Kelly Kwalik Bukan Rekayasa

Kompas.com - 26/10/2009, 10:38 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com — Kapolda Papua Irjen Bagus Ekodanto mengakui, pertemuan dengan Kelly Kwalik bukan rekayasa dan pertemuan itu memang terjadi serta bisa dipertanggungjawabkan.

"Pertemuan itu terjadi bulan ini di sekitar Timika. Namun, tempat dan siapa yang menemui pimpinan OPM (Organisasi Papua Merdeka) tidak dapat diungkapkan," ucap Irjen Ekodanto, Senin (26/10).

Dikatakan, dalam pertemuan tersebut, Kelly Kwalik menegaskan bahwa berbagai kasus penembakan yang terjadi di areal PT Freeport bukan atas perintahnya. Padahal, dari informasi terungkap bahwa kasus penembakan itu atas perintah Kelly Kwalik.

"Akibatnya, saat ini pihaknya masih terus menyelidiki, apakah benar perintah itu berasal dari Kelly Kwalik atau tidak," ungkap Irjen Ekodanto.

Ketika ditanya tentang tim khusus yang dikirim Mabes Polri, Kapolda mengakui bahwa tim khusus itu dari Densus 88, yang sebelumnya pernah ditugaskan di kawasan tersebut.

"Mereka sempat ditarik kembali ke Jakarta, tetapi saat ini ditugaskan kembali," aku Irjen Ekodanto seraya berharap agar kasus tersebut dapat segera diungkapkan, termasuk menangkap para pelaku di lapangan.

Kapolda Papua juga mengakui, selongsong peluru yang ditemukan di TKP adalah buatan PINDAD. Penggunanya masih terus diselidiki.

Kasus penembakan di areal PT Freeport yang terjadi sejak 11 Juli 2009 itu telah menewaskan empat orang. Sebanyak dua orang di antaranya adalah warga sipil. Selain itu, puluhan orang cedera, baik karyawan Freeport, maupun aparat keamanan dari Polri dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com