Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghasil Susu Terbesar, Orang Boyolali Tak Doyan Susu

Kompas.com - 23/10/2009, 16:46 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com — Meski dikenal sebagai daerah penghasil susu nomor satu di Jawa Tengah, angka konsumsi susu per kapita di Kabupaten Boyolali masih sangat rendah. Pemerintah Kabupaten Boyolali mengaku telah lalai dalam mendorong budaya minum susu segar di kalangan generasi muda dan tengah berupaya memperbaikinya.

"Gerakan minum susu sangat penting dilaksanakan mengingat tingkat konsumsi masyarakat Boyolali sangat rendah, yakni 3,4 liter per orang per tahun. Masih jauh dari konsumsi susu ideal 150 liter per orang per tahun," kata Sekretaris Daerah Boyolali Daryono yang membacakan sambutan tertulis Bupati Boyolali Sri Moeljanto pada Gerakan Minum Susu Segar bersama sekitar 4.000 siswa SD dan SMP, Jumat (23/10).

Sri Moeljanto yang ditemui pada kesempatan terpisah mengutarakan, rendahnya tingkat konsumsi susu di masyarakat Boyolali disebabkan budaya masyarakat yang lebih memilih menjual susu produksi sapi perah mereka ketimbang diminum. Selain itu, dia mengaku, hal ini juga disebabkan kelalaian pemerintah dalam mendorong kebiasaan minum susu segar di kalangan generasi muda.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, produksi susu sapi segar Boyolali per hari mencapai 80.000 liter dengan jumlah susu yang dipasarkan untuk konsumsi manusia langsung ataupun diolah industri sekitar 59.000 liter.

Sisanya digunakan untuk menyusui anak sapi atau pedhet. Adapun populasi sapi perah di Boyolali mencapai 60.000 ekor dengan jumlah sapi yang memproduksi susu sekitar 28.000 ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com