JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak beradik gembong teroris Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir ternyata tidak pernah keluar dari kamar kos nomor 15 di Jl. Semanggi II Rt 2 / Rw 3 Ciputat Timur, Tanggerang Selatan, selama tiga minggu. Mereka terus bertahan di dalam kamar sejak awal disembunyikan oleh Fajar Firdaus ke kamar kos.
"Tidak pernah keluar kamar sejak sekitar tiga minggu," ucap Kadiv Humas Mabes Polri dalam siaran pers yang diterima wartawan usai jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Senin ( 12/10 ). Sebelumnya, DPO Syahrir dan S Zuhri telah melarikan diri saat penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, ke Jakarta.
Dalam siaran pers, penggerebekan di Ciputat berawal dari tertangkapnya keponakan ke dua teroris, Fajar Firdaus, di Bekasi Timur. Awalnya, tim melakukan pengawasan aktivitas Fajar sehingga diketahui Fajar sering mengunjungi rumah kos di Ciputat.
Tim Densus 88 lalu mendalami pengintaian di kamar nomor 15 yang dikunjungi Fajar. Lalu, tim mendapatkan indikasi ada laki-laki tidak dikenal yang tinggal di dalam kamar kos. Setelah itu, pada Jumat ( 9/10 ), Fajar ditangkap oleh Densus 88 saat akan keluar dari rumah di Bekasi Timur.
Dari pemeriksaan Fajar diperoleh pengakuan bahwa M Syahrir dan Saefudin Zuhri disembunyikannya di kos itu. Fajar sengaja mengontrak dan memasukkan ke dua buron ke dalam kamar tanpa sepengetahuan penghuni kos.
Setelah melakukan pengintaian, lalu pada pukul 11.15, tim melakukan penggerebekan usai evakuasi seluruh penghuni kos dan warga sekitar. Namun, ketika masuk ke dalam kamar, tim langsung disambut lemparan bom sehingga petugas harus melakukan penembakan hingga mengakibatkan ke duanya tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.