Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarlah Timbunan Tanah Ini Jadi Kuburan Mereka

Kompas.com - 04/10/2009, 07:42 WIB

Terdapat sedikitnya 40 rumah di Korong Lubuk Laweh dan 50 rumah di Cumanak. Di Pulau Air jauh lebih sedikit, yakni sembilan rumah dan satu bangunan SD inpres. Gempa bumi 7,6 skala Richter yang mengguncang Sumbar, Rabu lalu, mengakibatkan Gunung Tigo dan tebing di atas Lubuk Laweh dan Pulau Air melongsorkan ribuan kubik tanah, mengubur semua rumah di ketiga korong.

Di saat seluruh perhatian dan upaya pertolongan terhadap gempa Sumbar tercurah ke Padang, Azuardi dan warga ketiga korong yang selamat hanya merasa getir. Hingga hari ketiga setelah gempa, evakuasi tak kunjung dilakukan.

”Saudara-saudara yang telah datang dari rantau sudah sepakat, jika sampai Sabtu sore abang, kakak ipar, dan keponakan kami tak juga ditemukan, kami akan menggelar shalat jenazah secara sir (tanpa mayat) di tapak bekas rumah kami,” ujar Agus Salim, warga Korong Pulau Air.

Tak bisa cepat

Evakuasi korban gempa di pedalaman Kabupaten Padang Pariaman ini tak bisa secepat yang dilakukan terhadap korban gempa di Padang. Sehari setelah gempa, relawan yang datang ke lembah ini malam harinya hanya 10 orang dari tim Search and Rescue (SAR) Pekanbaru. ”Tak ada yang membawa peralatan apalagi alat berat untuk menemukan korban. SAR dari Pekanbaru hanya membawa kantong mayat,” ujar Azuardi.

Baru hari Jumat datang bantuan dari Brimob Polda Sumsel serta tim SAR Kabupaten Padang Panjang. Malam harinya datang satu ekskavator dari Batalyon Zeni Tempur 2/Prada Sakti Payakumbuh. Ekskavator baru bisa bekerja Sabtu pagi.

Praktis sejak gempa terjadi, evakuasi baru dilakukan Sabtu, dengan alat berat dan relawan cukup banyak. Padahal, yang tertimbun sekitar 242 orang.

Ini belum termasuk mereka yang tertimbun di tiga korong yang berada pada sisi Gunung Tigo lainnya, yakni Korong Gunung, Padang Alai, dan Kayu Angek. Ketiga korong ini masuk dalam Kanagarian Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur. Laporan sementara jumlah yang tertimbun akibat longsoran Gunung Tigo di Korong Gunung, Padang Alai, dan Kayu Angek sebanyak 56 orang.

”Tak mungkin lagi kami bisa mengevakuasi korban yang tertimbun. Mereka paling tidak tertimbun di kedalaman hingga enam meter di bawah permukaan tanah,” kata Topan, Ketua PMI Padang Panjang Barat yang ikut mengoordinasi evakuasi.

Tim relawan memang masih bisa mengevakuasi beberapa jenazah. Termasuk yang hanyut terbawa Sungai Mangua. Peralatan cangkul dan sekop tak memungkinkan relawan mencari lebih banyak jenazah. Akhirnya, tim relawan hanya mengandalkan pencarian dengan mencari sumber bau. Begitu tercium bau sangat menyengat, tanah pun dicangkul, semak dibabat.

Operator ekskavator dari Yonzipur 2/PS, Prajurit Satu S Poernomo, mengaku butuh waktu dua hari untuk membuat jalan agar alat berat bisa sampai ke bekas tapak rumah warga yang tertimbun tanah.

Menurut Yulinar, jumlah warga Cumanak yang tertimbun jauh lebih banyak dari catatan Satkorlak Kabupaten Padang Pariaman. ”Ada 89 orang tertimbun dan baru ditemukan 10 orang. Yang selamat dari Cumanak 70 orang, termasuk kami.” (Khaerudin dan Agus Susanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com