Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Presiden Keluarkan Instruksi Tanggap Darurat Padang

Kompas.com - 01/10/2009, 12:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan instruksi terkait penanggulangan bencana gempa bumi Padang. Hal tersebut disampaikan Wapres dalam laporannya kepada Presiden di ruang VVIP Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (1/10) siang.

Melalui instruksi tersebut, Presiden diharapkan bisa lebih cepat menangani masalah-masalah yang terkait dengan pemulihan kondisi di Provinsi Sumatera Barat pascagempa kemarin.

Menurut informasi yang diterima Kompas di Base Ops Halim Perdanakusuma dari sumber yang mengikuti rapat, Wapres menyatakan, jika memang keputusan presiden sulit dikeluarkan, maka lebih baik Presiden mengeluarkan instruksi presiden.

"Supaya penanganan cepat di lapangan, Presiden sebaiknya keluarkan instruksi presiden, untuk keadaan mendesak. Kalau keppres, bisa menimbulkan masalah," saran Wapres Kalla sebagaimana disampaikan sumber Kompas tersebut.

Sementara itu, dalam rapat yang dilakukan sesaat setelah Presiden mendarat di Halim Perdanakusuma itu, Menko Kesra Aburizal Bakrie melaporkan kondisi terakhir gempa di Padang melalui telepon selulernya. Komunikasi Ical disampaikan melalui telepon kepada Mensesneg Hatta Rajasa. Oleh Hatta, telepon itu diberikan kepada Presiden yang kemudian mendekatkan ke mikrofon sehingga laporan Ical bisa didengar semua peserta rapat.

Dalam laporannya, Ical menyampaikan bahwa dirinya baru sampai di Padang dan belum menuju ke Padang Pariaman yang mengalami kerusakan parah akibat gempa. "Kondisi Padang kacau karena listrik masih padam. Akibatnya, selain alat-alat elektronik belum bisa digunakan, juga terjadi kemacetan di kota. Cuaca juga masih belum baik," ujar Ical sebagaimana ditirukan sumber tersebut.

Dalam laporan terungkap juga jumlah korban bertambah dari sebelumnya 75 orang jadi 79 orang. Dipastikan, masih banyak korban yang tertimbun puing-puing gedung.

Sementara itu, rencana keberangkatan Presiden ke Padang masih simpang siur. Sebelumnya, sempat diberitakan bahwa Presiden urung berkunjung ke lokasi gempa. Namun, wartawan yang semula hendak pulang kemudian diminta bergeser ke ruang VIP Bandara Halim. Seandainya jadi berangkat, Presiden akan menggunakan pesawat Airbus milik Garuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com