Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEM Tolak Penutupan Akses ke UGM

Kompas.com - 20/08/2009, 22:36 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada atau UGM menyatakan tidak setuju atas penutupan akses masyarakat ke kampus berjuluk kampus kerakyatan itu. Kebijakan ini dinilai melunturkan citra UGM sebagai kampus kerakyatan.

Mereka juga akan menolak tegas rencana penerapan tarif parkir di kawasan kampus yang menurut rencana akan diberlakukan pada pertengahan Bulan September.

Menteri Koordinator Kebijakan Eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gajah Mada (UGM) Lakso Anindito mengatakan, terbukanya akses kampus selama ini merupakan wujud kedekatan kampus dengan masyarakat Yogyakarta. "Kalau akses itu dibatasi atau bahkan ditutup, maka hilang juga kedekatan UGM dengan masyarakat," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (20/8).

Menurut Lakso, pembatasan akses dengan alasan menjaga keaman an kampus dinilai terlalu berlebihan. Untuk itu, BEM KM UGM akan segera menjadwalkan pertemuan dengan pihak rektorat untuk mempertanyakan dan mendesak agar kebijakan dikaji ulang.

Dalam pertemuan itu, BEM KM UGM juga akan menyampaikan penolakan tegas terhadap rencana pemberlakuan parkir berbayar di kawasan kampus. Kebijakan tersebut dinilai akan semakin memberatkan mahasiswa UGM yang selama beberapa tahun terakhir ini sudah dikenai biaya kuliah yang sangat tinggi.

"Berapapun tarif yang diterapkan, kami akan menolak kebijakan parkir berbayar di dalam kampus karena pada prinsipnya fasilitas kampus memang diperuntukkan bagi civitas akademikanya, bukan malah menambah beban," ujarnya.

Sementara itu, memasuki hari ketiga sosialisasi penutupan akses kampus Timur UGM, sejumlah pengendara terpaksa berbalik atau memutar arah karena menemui jalan di seputaran kampus timur sudah ditutup.

Kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Suryo Baskoro mengatakan, penutupan jalur masuk kampus Timur UGM rencananya akan diberlakukan secara penuh pada 18 September mendatang. Enam jalur yang ditutup di antaranya Jalan Tevesia, Jalan Pancasila, dan simpang empat Pusat Kebudayaan ke arah timur .

Terkait hal itu, Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Lilik Wachid Budi Susilo mengatakan, penutupan akses ke kawasan Timur UGM berpotensi meningkatkan arus lalu lintas di sekitarnya sekitar 5-10 persen. Hal ini karena jalur-jalur di dalam kampus yang ditutup masih banyak digunakan masyarakat Yog yakarta sebagai jalur alternatif.

Luapan lalu lintas terutama diperkirakan akan menambah kepadatan jalan dari perempatan Bundaran UGM hingga perempatan Mirota Kampus . Menurut data Pustral UGM, pada tahun 2006 saja, sekitar 30.107 kendaraan melintasi jalur sibuk itu setiap harinya .

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com