Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibrohim Mati Saat Dipingit untuk Bom Cikeas

Kompas.com - 12/08/2009, 11:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ibrohim alias Boim, "calon pengantin" yang akan melakukan bom bunuh diri di Cikeas, ternyata tengah dipingit ketika berada di Temanggung, Jawa Tengah.

Ketika dipingit tersebut, mantan pegawai Toko Bunga Cynthia di Hotel JW Marriott tersebut juga tengah dipersiapkan oleh gembong teroris Noordin M Top agar siap secara fisik dan mental.

Hal ini disampaikan Kadiv Humas Markas Besar Polri Irjen Nanan Soekarna ketika ditanya alasan keberadaan Ibrohim di Temanggung. "Dia memang dipersiapkan," ujar Nanan kepada para wartawan, Rabu (12/8) di RS Polri, Jakarta.

Mengenai spekulasi adanya bunker di dalam rumah Muhjahri, yang ditinggali Ibrohim pada Jumat minggu lalu, Nanan tidak dapat berkomentar. Sebelumnya, di tengah-tengah aksi baku tembak tersebut, Mabes Polri memang sempat menyatakan bahwa di dalam rumah yang terletak di dekat pematang sawah tersebut terdapat tiga hingga empat orang.

Namun, setelah aparat berhasil masuk ke dalam rumah, hanya satu orang yang ditemukan. "Yang jelas, kami akan menyelidiki sampai tuntas. Hal ini termasuk dari mana mereka mendapatkan bahan-bahan peledak," ujar Nanan.

Nanan menambahkan, Noordin, Ibrohim, dan beberapa orang lagi, menurut keterangan tersangka Amir Abdillah, diketahui pernah melakukan rapat di sebuah hotel di Kuningan, Jawa Barat, ketika hendak merencanakan aksi bom bunuh diri di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Nasional
Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Nasional
26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

Nasional
Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com