Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pengepungan Sudah Diintai 3 Hari Lalu

Kompas.com - 08/08/2009, 00:54 WIB

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Selepas pukul 00.00 atau memasuki Sabtu (8/8), dua tim Gegana dan 2 tim Densus 88 ini masih tampak disiagakan dari 3 arah rumah yang saat ini menjadi sasaran pengepungan di rumah Bapak Mozahri (60) di RT 001/07, Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Beberapa warga sekitarnya belakangan mencurigai pergerakan orang tak dikenal yang diduga sebagai petugas intelijen dan mengadakan pengintaian sebelum melancarkan penyergapan.

Berdasarkan keterangan Dandim 0706 Temanggung, Letkol Asep Ridwan, proses tembak menembak masih terjadi.  Letkol Asep Ridwan memperkirakan tembakan balasan yang diarahkan dari rumah yang dikepung berasal dari senjata AK-47.

Dua bersaudara, Hendra (23) dan Haris (32) telah diringkus oleh Densus 88 pada pukul 14.00 di bengkel tempat mereka bekerja di Kedu. Kedua bersaudara ini diamankan karena keduanya mengetahui keberadaan Noordin M Top.

Reporter SONORA, David, melaporkan lokasi pengepungan telah ditutup dari radius 300  meter oleh kendaraan dinas polisi dan mobil Gegana serta beberapa personel polisi yang tampak berjaga-jaga. Suara baku tembak terus terdengar antara kelompok teroris yang diantaranya diduga terdapat teroris paling dicari, Noordin M Top, dengan para personel Densus 88. Peristiwa baku tembak ini juga tidak lepas dari perhatian warga sekitarnya yang berbaur dengan beberapa wartawan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com