Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Ternate Tak Tahu Bahasa Ibunya

Kompas.com - 23/06/2009, 03:31 WIB

TERNATE, KOMPAS.com — Anak-anak di Ternate, Maluku Utara, umumnya tidak mengetahui bahasa ibunya (bahasa daerah Ternate) karena dalam komunikasi sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat, mereka lebih suka menggunakan bahasa Indonesia.

"Anak-anak di Ternate yang tidak mengetahui bahasa ibunya tersebut tidak hanya yang tinggal di perkotaan, tapi juga di daerah pelosok," kata seorang tokoh adat Kesultanan Ternate, Ridwan, SH di Ternate, Senin (22/6).

Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa mengancam kelestarian bahasa daerah Ternate, baik sebagai identitas warisan budaya leluhur Kesultanan Ternate maupun sebagai salah satu kekayaan budaya nasional.

Menurut dia, keluarga memegang peranan penting untuk membuat anak bisa mengetahui bahasa ibunya, yakni dengan cara menjadikan bahasa ibu sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di rumah.

Lingkungan sosial sekitarnya juga memiliki kontribusi besar untuk membuat anak-anal di lingkungan setempat bisa fasih menggunakan bahasa daerah setempat, dengan cara menjadikan bahasa itu sebagai bahasa utama dalam komunikasi sosial sehari-hari.

"Saya lihat orangtua di Ternate lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari di rumah. Padahal, orangtua bersangkutan (ayah dan ibu) sama-sama asli Ternate sehingga wajar saja kalau anak-anaknya tidak bisa berbahasa daerah Ternate," katanya.

Masyarakat Ternate seharusnya bangga terhadap bahasa daerah Ternate. Mereka harus lebih mengutamakan menggunakan bahasa daerah Ternate dalam komunikasi sehari-hari di rumah dan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial sekitarnya.

Wali Kota Ternate Syamsir Andili sejak dulu mengkhawatirkan kelestarian bahasa daerah Ternate. Oleh karena itu, pemkot setempat telah mewajibkan kepada semua SD di Ternate untuk mengajarkan bahasa daerah Ternate sebagai mata pelajaran muatan lokal.

Pemkot Ternate telah mengangkat lebih dari 100 guru kontrak dengan honor Rp 750.000 per bulan sebagai guru bahasa daerah Ternate di semua SD di daerah ini. Para guru kontrak itu nantinya akan diangkat menjadi PNS di lingkup Pemkot Ternate.

Salah seorang guru kontrak bahasa daerah Ternate, Erda, mengatakan, dimasukkannya bahasa daerah Ternate sebagai mata pelajaran muatan lokal di SD banyak membantu anak-anak untuk lebih memahami bahasa daerah Ternate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com