Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisaris PT KA Bantah Masuk Timkamnas

Kompas.com - 18/06/2009, 12:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris PT Kereta Api Persero Yahya Ombara membantah ikut terlibat dalam Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.

"Saya menolak terlibat dalam Timkamnas SBY-Boediono sejak sebelum masa kampanye berlaku," ucapnya saat jumpa pers di Kantor Bawaslu Jakarta, Kamis (18/6).

Sebelumnya, Bawaslu merilis nama-nama pejabat BUMN yang masuk ke dalam tim kampanye capres dan cawapres yang menyebutkan bahwa Ombara ikut di dalamnya.

Yahya menceritakan bahwa ia mendapatkan surat keputusan dari tim SEKOCI (Tim Pemenangan SBY) pada tanggal 25 Mei 2009 untuk masuk ke dalam Timkamnas SBY-Boediono. Namun, ia langsung menolak keputusan tersebut.

Menurut Yahya, ia juga telah menyampaikan surat penolakan masuk ke dalam Timkamnas kepada ketua Hatta Radjasa. "Tanggal 2 Juni saya juga kirim surat penolakan kepada KPU, Bawaslu, dan ICW," tegasnya.

Yahya menjelaskan, ada tiga alasan mengapa ia menolak masuk dalam Timkamnas SBY-Boediono. Pertama adalah pertimbangan moral di mana tahun 2004, ia merupakan pendukung pasangan SBY-JK. "Keduanya kandidat yang saya dukung," ucapnya.

Kini, lanjutnya, kedua pasangan tersebut telah berpisah sehingga ia lebih memilih sikap netral. "Saya dilema. Jika saya menjadi tim kampanye SBY-Boediono, berarti saya harus mengalahkan JK," ungkapnya.

Alasan kedua, kata Yahya, UU 42 tahun 2008 tegas melarang pejabat BUMN aktif dalam pelaksanaan kampanye. "Alasan ketiga, saya tidak mungkin bergabung dalam tim yang salah seorang anggotanya memiliki sikap rasial, yaitu Ruhut," ucapnya.

Yahya mengaku baru mengetahui pencantuman namanya dalam Timkamnas setelah daftar nama tim kampanye dimasukkan ke KPU. "Yang memasukkan siapa, saya tidak tahu," ucapnya.

Ia juga menyesalkan atas sikap Ketua Timkamnas Hatta Radjasa yang tidak melakukan klarifikasi kepada publik atas ketidakikutsertaan dirinya dalam timkamnas. "Seharusnya diklarifikasi sehingga saya tidak muncul dalam persoalan ini," tegasnya.

Sementara itu, anggota Bawaslu, Bambang Eka Cahya, ketika ditanya mengapa nama Yahya masuk ke dalam daftar nama pejabat BUMN yang terlibat kampanye, ia menjawab bahwa pihak Bawaslu baru menerima sepihak surat pengunduran diri dari Yahya. "Surat resmi dari tim sukses belum kami terima," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com