SURABAYA, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta maaf kepada mantan gubernur dan sesepuh masyarakat Jatim, M Noer, selaku pencetus ide pembangunan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). "Kami akan mengajukan surat permintaan maaf kepada Pak Noer," katanya saat ditemui setelah menjadi pembicara dalam seminar di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (11/6).
Ia mengaku, lupa tidak menyebut nama salah satu mantan Gubernur Jatim itu dalam sambutan peresmian Jembatan Suramadu di Dusun Sumber Wungu, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu (10/6). "Tidak ada unsur kesengajaan. Pak Gunarto (Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim) lupa tidak mencantumkan nama Pak Noer karena mungkin terburu-buru," kata Soekarwo.
Dalam sambutan peresmian, dia menyatakan, terima kasih kepada para ulama, kiai, tokoh agama, tokoh masyarakat di Madura dan Surabaya. Soekarwo juga berterima kasih kepada masyarakat Madura yang telah rela melepaskan lahannya untuk proyek tersebut.
Hal itu memicu protes dari Ketua Umum Pembangunan Madura Ahmad Zaini. "Tidak disebutnya nama M Noer sebagai tokoh pencetus gagasan Jembatan Suramadu merupakan upaya penghilangan sejarah dalam momen yang sangat bersejarah untuk bangsa Indonesia ini," katanya.
Selain kepada Gubernur Jatim, dia akan mengajukan protes kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meresmikan pemanfaatan jembatan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.