Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mukjizat Itu Pun Tiba di Tengah Lautan

Kompas.com - 01/06/2009, 05:58 WIB

Susilo (28), anak Rokhayah yang turut mendampingi ibunya, mengatakan, pihak keluarga belum mendapatkan kejelasan nasib adiknya, baik dari pihak Administratur Pelabuhan Tanjung Perak maupun PT Prima Vista, pemilik KM Mandiri Nusantara. "Kami menunggu sehari semalam di sini tetapi tak ada informasi sedikit pun dari pemilik kapal," tuturnya.

Hal serupa juga dikeluhkan Tino (50), ayah dari salah satu penumpang KM Mandiri Nusantara, Fredios (24). Tino sempat berang karena tak mendapatkan informasi apapun ketika bertanya kepada para kru PT Prima Vista.

"Saya cuma mau tanya bagaimana kondisi anak saya, tapi semua karyawan PT Prima Vista justru mengelak. Ini persoalan nyawa, maka saya berhak mendapatkan keterangan," ujarnya geram.

Kekhawatiran keluarga penumpang KM Mandiri Nusantara beralasan. Pasalnya, berdasarkan informasi dari sejumlah penumpang yang bisa dihubungi keluarga, kapal dikabarkan mengalami ledakan dan akhirnya terbakar.

KM Mandiri Nusantara terbakar Sabtu (30/5) sekitar pukul 15.50 di perairan Masalembo, tepatnya 34 mil dari Pulau Karamean, Sumenep, Jawa Timur. Kapal dengan bobot 1.873 DWT tersebut mengangkut 302 penumpang dan 36 anak buah kapal.

Menurut jadwal, kapal yang dinakhodai Kasimin ini membutuhkan waktu dua hari tiga malam untuk berlayar dari Surabaya menuju Balikpapan, Kalimantan Timur. Namun, baru berlayar sekitar sehari semalam, KM Mandiri Nusantara tiba-tiba terbakar.

Muncul keajaiban

Satu jam setelah KM Mandiri Nusantara terbakar, keajaiban muncul dengan datangnya Kapal Kargo Timur Galaxy. Kapal Kargo Timur Galaxy akhirnya berhasil menyelamatkan 345 orang, terdiri dari 287 penumpang, 24 anak buah kapal, dan 34 orang pegawai outsourcing.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Sunaryo mengatakan, usaha penyelamatan Kapal Kargo Timur Galaxy merupakan prestasi besar. Meski demikian, sebanyak lima ABK hingga saat ini belum ditemukan.

Fajar, Rokhayah, dan Tino bersama ratusan keluarga korban lainnya akhirnya bertemu dengan keluarga mereka. Meski tetes air mata membasahi,  kegembiraan menyelimuti hati mereka dengan datangnya keajaiban di tengah lautan bagi orang-orang yang mereka sayangi.

Belajar dari pengalaman ini, Sunaryo menyatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan segera mengevaluasi seluruh kapal, baik kapal penumpang, kapal tanker, maupun kargo. Jika ditemukan pelanggaran pada armada kapal apa pun, maka pemerintah akan bertindak tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com