Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Bantah Wacana Sri Sultan Gantikan Megawati

Kompas.com - 20/04/2009, 17:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengamat termasuk Susilo Bambang Yudhoyono sendiri sudah memprediksi Megawati hampir pasti akan menjadi pesaing dalam pilpres mendatang. Namun, juga berkembang wacana bahwa Megawati kemungkinan tidak akan diusung dan digantikan figur lain untuk menandingi popularitas SBY.

Nama yang muncul antara lain Sri Sultan Hamengku Buwono yang beberapa kali melakukan pertemuan dengan Megawati sejak pemilu legislatif. Menanggapi wacana tersebut, PDI-P dengan tegas membantah.

Wakil Sekjen DPP PDI-P Agnita Singedikane saat dikonfirmasi Persda Network, Senin (20/4), mengatakan, partainya tidak pernah berpikir putar haluan dengan memasang Sri Sultan sebagai capres PDI-P. Tegas kembali dikatakan, saat Rakernas lalu, Megawati sudah ditetapkan sebagai capres, bukan yang lain.

"Kalau sekarang ada yang bilang PDI-P akan mengusung Sri Sultan, apa yang menyatakan itu dari DPP PDI-P, bukan kan? Jadi, tidak benar kalau apa yang sudah ditetapkan PDI-P melalui Rakernas kemudian diubah saja oleh orang lain," ujar Agnita Singedikane.

Pencalonan Mega sudah menjadi harga mati bagi PDI-P dan pada Rakernas PDI-P tanggal 23 April hanya akan memutuskan cawapres untuk mendampingi Megawati. "Kalau ada tim sukses lain yang menyatakan Bu Mega mundur, dia bukan orang PDI-P, jadi tidak benar," tandasnya.

Ia mengatakan, memang ada kemungkinan mengusung Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai cawapres Megawati. Nama Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto juga turut dipertimbangkan.

"Kalau berdasar dari pertemuan-pertemuan Ibu Megawati sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa tokoh partai politik, memang siapa pendamping beliau, tak jauh dari mereka-mereka itu," kata Agnita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com