Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tak Siapkan Puan Gantikan Mega

Kompas.com - 15/04/2009, 18:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan, tidak ada pembahasan di tubuh partai bahwa Puan Maharani tengah disiapkan menggantikan Megawati Soekarnoputri. Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Agnita Singedikane membantah secara tegas kemungkinan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri tak akan dipaksakan untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2009.

"Tidak benar kalau ada yang mengatakan Bu Mega tak jadi dicalonkan. Saya perlu menegaskan, partai kami punya mekanismenya. Pada Rakernas lalu, kami sepakat untuk mencalonkan Ibu Megawati sebagai calon presiden. Nah, sampai saat ini tak ada yang merubah dan pada Rakernas selanjutnya akan ditetapkan siapa yang kemudian akan dipasangkan dengan Bu Mega. Jadi, tidak benarlah kalau dikatakan PDI-P ragu mencalonkan Megawati Soekarnoputri," kata Agnita Singedikane kepada Persda Network, Rabu (15/4).

Agnita juga mengklarifikasi adanya desas-desus atas sikap partainya yang kini sudah mempersiapkan nama putri Megawati, Puan Maharani, untuk dipasangkan dengan kandidat capres atau cawapres lain untuk berhadapan dengan incumbent Presiden SBY. Keputusan partai, tegasnya, tak bisa diubah begitu saja tanpa persetujuan dari seluruh pengurus dan kader PDI-P seluruh Indonesia melalui Rakernas partai.

"Kami memang mendengar nama Puan disebut-sebut untuk dimajukan dalam pilpres. Itu, sama sekali tidak benar. Sampai saat ini sikap partai tetap konsisten, Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai capres tunggal PDI-P. Segala sesuatunya akan ditentukan di Rakernas nanti yang kemungkinan akan dilaksanakan di Jakarta sebelum pelaksanaan pilpres," tandasnya.

Kini, imbuh Agnita, PDI-P sudah menurunkan tim untuk melobi beberapa kandidat yang saat ini dianggap sebagai calon kuat pendamping Megawati. Namun, Agnita enggan menjelaskan secara rinci siapa bakal cawapres Megawati yang kini sedang dilobi secara intensif.

"Masih banyak waktu bagi kami untuk mempersiapkan diri di pilpres nanti. Jadi, sekali lagi saya katakan, kalau ada yang bilang Ibu Mega tak jadi dicalonkan sebagai capres, itu ngawur. Rakernas belum dilaksanakan, kok sudah ada yang bisa bilang seperti itu," kata Agnita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com