Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Stres Pasca Pemilu

Kompas.com - 12/04/2009, 15:18 WIB

"Namun, perlu diperhatikan gejala-gejala yang timbul ini bisa karena ada penyakit organik artinya memang sudah ditemukan kelainan sebelumnya.Oleh karena itu, harus dipastikan dulu bahwa tidak ada penyakit organik sampai mendapat kesimpulan kalau keluhan-keluhan itu karena penyakit psikosomatik yang dicetuskan stress. Gangguan stress juga akan memperburuk penyakit-penyakit kronik yang sudah ada sebelumnya," kata Ari.

Untuk mengatasi stress, pengendalian diri terhadap faktor stressor yang terjadi harus dilakukan. Mereka yang mengalami gangguan penyakit itu juga perlu mendapat obat-obatan untuk mengontrol berbagai keluhan yang terjadi. Hal ini perlu dilakukan, mengingat gejala-gajala fisik yang dirasakan pasien harus diatasi agar tidak bertambah stress akibat dari gejala-gejala fisik yang timbul akibat stress psikis tadi. Sebagai contoh jika merasakan sakit kepala maka sakit kepala harus diatasi.

Masalah tidur juga merupakan masalah yang harus diatasi mengingat jika pasien tersebut kurang tidur maka kondisi fisiknya akan bertambah turun. Dalam situasi dan kondisi saat ini, banyak caleg sulit tidur karena cemas menanti hasil akhir pemilu meski sebagian sudah bisa dipastikan dapat lolos jadi anggota dewan atau tidak. Asupan makan yang buruk juga akan memperburuk kondisi seseorang yang menderita stress.

"Selain pengendalian diri terhadap stress, masalah fisik yang timbul akibat dari gangguan psikis juga perlu mendapat penanganan yang serius, sehingga komplikasi yang terjadi akibat dari dampak stress tadi dapat teratasi," kata Ari .

Kondisi ini juga harus dipahami para dokter yang menangani agar pengobatan yang dilakukan kepada para caleg yang menderita sakit pasca pemilu bisa optimal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com