Peringati Jumat Agung, Jemaat Gereja Ganjuran Tabur Bunga

BANTUL, KOMPAS.com - Misa Jumat Agung di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (Ganjuran), Bantul, DIY, Jumat (10/4) sore, diisi tabur bunga mawar di salib yang berukuran besar. Dalam misa berbahasa Jawa ini dan menggunakan iringan gamelan ini, para petugas misa mengenakan busana jawa.

Sebelum prosesi mencium salib, satu per satu umat menaburkan bunga di salib itu. Sesudah misa, masyarakat mengambil bunga itu dan membawanya pulang. Ini, salah satunya untuk ditaburkan di makam kerabat dan keluarga.

Seperti disampaikan tim pelaksana liturgi Gereja Ganjuran Lusianus Sudiarto, tabur bunga ini sudah menjadi tradisi sejak 10 tahun lalu. Tabur bunga lekat dengan budaya Jawa dalam menghormati orang yang meninggal, ujarnya.

Tabur bunga ditujukan untuk Yesus, namun dengan pengharapan bahwa kehidupan dan semangat baru akan timbul setelah peristiwa yang menyedihkan. Bunga-bunga yang diperkirakan Lusianus mencapai lebih kurang 50 kg ini, mayoritas sumbangan warga sendiri. Sebagian lagi diadakan oleh gereja.

Romo Gregorius Utomo PR, yang memimpin misa Jumat Agung berbahasa Jawa di Gereja Ganjuran, menegaskan, kematian Yesus justru menimbulkan kehidupan baru. Sebagaimana Yesus mau total menjadi berkat bagi manusia, demikian pula manusia harus menjadi berkat bagi sesama.